Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kemampuan bersosialisasi anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian pada Taman Kanak-kanak Pertiwi, yang memiliki anak berkebutuhan khusus satu orang berada di TK B. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa peran guru dalam meningkatkan kemampuan sosial anak yakni sebagai motivator dan inovator dalam menangani kesulitan anak, serta sebagai fasilitator yang mampu memberikan fasilitas yang baik dan tepat kepada anak berkebutuhan khusus di TK Pertiwi. Selain itu, lembaga TK Pertiwi juga menerapkan kurikulum, sarana dan prasarana. Pada realitanya ABK sekolah di inklusi tidak mampu berjalan efektif dikarenakan rancangan pembelajaran yang tidak sesuai dengan tahap perkembangannya. Dari hasil wawancara yang kami teliti tidak adanya perkembangan sosialisasi dari ABK dengan teman sebayanya. Anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di inklusi terlihat bahwa kurangnya ketertarikan bersosialisasi di lingkungan sekolah dengan memilih mengurung dan asik dengan dunianya sendiri.
Copyrights © 2024