Pandemi COVID-19 telah mengakibatkan dampak signifikan pada ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat, terutama di daerah pedesaan. Di Desa Terungwetan Krian, banyak keluarga menghadapi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehat akibat terbatasnya akses ke pasar. Solusi yang diusulkan adalah penerapan budidaya hidroponik, yang memungkinkan masyarakat menanam sayuran di lahan terbatas, berupa pekarangan rumah. Program pengabdian masyarakat ini menerapkan pendekatan Participatory Action Research (PAR), yang melibatkan masyarakat dalam proses identifikasi masalah, pelatihan, dan evaluasi hasil. Hasil menunjukkan bahwa setelah pelatihan, peserta dapat merawat sistem hidroponik dan menghasilkan sayuran seperti selada dan kangkung, yang memenuhi kebutuhan pangan keluarga, dan memberikan peluang ekonomi baru melalui penjualan hasil panen. Meskipun terdapat tantangan dalam pengelolaan nutrisi tanaman, program ini berhasil meningkatkan kesejahteraan keluarga serta kemandirian pangan. Disarankan untuk melanjutkan pendampingan dan membentuk kelompok tani hidroponik guna memperkuat keberlanjutan budidaya ini. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan budidaya hidroponik dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di masa depan.
Copyrights © 2022