Komunikasi antara guru Bimbingan Konseling (BK) dengan siswa bersifat persuasif. Komunikasi persuasif yang muncul disebabkan penutur tidak hanya menyatakan tuturan ketika mengucapkan sesuatu, namun di balik tuturan tersebut mengandung maksud. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tuturan dalam wacana bimbingan dan konseling pada salah satu SMA di Kota Semarang. Pendekatan teoretis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan pragmatik. Selanjutnya, pendekatan metodologis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilaksanakan selama bulan Januari. Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan teknik pilah unsur tertentu dengan cara reduksi data, sajian data, dan verifikasi simpulan. Hasil temuan menunjukkan ada tiga jenis tindak tutur dalam wacana bimbingan konseling, yaitu tindak tutur asertif, tindak tutur direktif, dan tindak tutur ekspresif. Tiap-tiap jenis tindak tutur tersebut memiliki bentuk tuturan yang berbeda.
Copyrights © 2020