Pendidikan memiliki peran strategis dalam membentuk nilai-nilai moderasi beragama, namun masih terdapat kesenjangan antara kondisi ideal dan praktik di lapangan, terutama pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam menanamkan nilai moderasi beragama pada siswa, mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat, serta menelaah dampaknya terhadap sikap keberagamaan siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur (library research). Data diperoleh dari sumber sekunder berupa artikel jurnal nasional dan internasional, disertasi, tesis, prosiding, serta dokumen kebijakan yang diterbitkan pada kurun waktu 2015–2025. Analisis data dilakukan dengan metode analisis tematik menurut Braun dan Clarke. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah berperan melalui kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, dan budaya sekolah; keluarga berperan melalui pola asuh, teladan, serta komunikasi dengan sekolah; dan masyarakat berperan sebagai ruang sosial praktik moderasi melalui kegiatan keagamaan, budaya, serta peran tokoh masyarakat. Kolaborasi ketiga elemen tersebut memperkuat internalisasi nilai moderasi beragama, meskipun masih terdapat hambatan berupa kurangnya pemahaman orang tua, keterbatasan sumber daya, dan pengaruh paham intoleran. Penelitian ini menegaskan bahwa sinergi multipihak merupakan kunci keberhasilan pendidikan moderasi beragama di SMP.
Copyrights © 2025