Semakin pentingnya ekonomi kreatif menuntut pergeseran paradigma pendidikan dari hafalan menghafal ke pengembangan keterampilan praktis dan inovatif. Pendekatan pedagogis tradisional sering gagal dalam mempersiapkan siswa untuk sektor yang dinamis ini. Tulisan ini menyajikan studi kasus penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL) untuk topik ekonomi kreatif dalam kurikulum sekolah menengah, yang bertujuan untuk menganalisis dampaknya terhadap kompetensi siswa dan lingkungan belajar. Menggunakan metodologi kualitatif yang didasarkan pada literatur ekstensif dan penelitian perpustakaan, penelitian ini mengumpulkan data melalui pengamatan kelas yang mendalam, wawancara semi-terstruktur dengan siswa dan guru, dan analisis menyeluruh tentang artefak proyek siswa. Temuan ini mengungkapkan bahwa PBL secara signifikan meningkatkan pemahaman konseptual siswa dengan secara efektif menjembatani pengetahuan teoretis dengan aplikasi praktis. Siswa menunjukkan peningkatan yang nyata dalam keterampilan penting abad ke-21, terutama kolaborasi, pemikiran kritis, dan pemecahan masalah yang kompleks. Selain itu, model ini menumbuhkan otonomi siswa yang lebih besar dan berhasil menggeser peran guru dari instruktur tradisional menjadi fasilitator dan mentor. Tantangan utama yang diidentifikasi termasuk perlunya pengembangan profesional yang ditargetkan bagi guru dalam manajemen proyek dan penilaian otentik, serta kendala kerangka waktu kurikuler yang kaku. Terlepas dari tantangan ini, penelitian ini menyimpulkan bahwa PBL adalah strategi pedagogis yang sangat efektif untuk membekali siswa dengan kompetensi nyata yang diperlukan untuk ekonomi kreatif, merekomendasikan adopsi yang lebih luas untuk menumbuhkan tenaga kerja masa depan yang inovatif dan kompetitif.
Copyrights © 2025