Kesenjangan ekonomi di Indonesia menciptakan perbedaan besar antara kelompok ekonomi kuat dan lemah, menyebabkan masyarakat miskin kesulitan mengakses pendidikan, kesehatan, dan layanan lainnya. Salah satu faktor penyebab kesenjangan ini adalah aspek budaya, di mana tradisi tertentu dapat mempengaruhi pendapatan per kapita. Beberapa daerah memiliki etos kerja yang tinggi, sementara daerah lain memiliki etos kerja rendah, dengan masyarakat yang cenderung mengandalkan bantuan dari pihak lain. Islam mengatasi kesenjangan sosial melalui konsep tolong-menolong, termasuk pemberdayaan masyarakat. Program pemberdayaan ini berkontribusi pada pemberdayaan keluarga dhuafa, dengan fokus pada keluarga Ibu Tina. Keluarga Ibu Tina menjadi fokus kami karena mereka mengalami kesulitan ekonomi yang signifikan. Kami melakukan pemberdayaan ini dengan pendekatan kualitatif, yang mencakup pencarian dan seleksi keluarga dhuafa, penggalangan dana, serta penyerahan bantuan berupa alat, bahan, modal usaha, sembako, dan alat ibadah. Dari observasi kami, pendekatan ini diharapkan dapat membantu keluarga Ibu Tina menjadi lebih mandiri secara ekonomi dan mengurangi kesenjangan ekonomi. Implikasi praktis dari pemberdayaan ini adalah peningkatan kemandirian ekonomi keluarga Ibu Tina, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa bergantung pada bantuan. Selain itu, keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model bagi pemberdayaan keluarga dhuafa lainnya di berbagaiĀ daerah.
Copyrights © 2024