SLB Maarif Muntilan memiliki 25 guru yang berkomitmen memajukan sekolah dengan mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi. Sekolah ini melayani siswa berkebutuhan khusus agar mereka dapat mengikuti kurikulum pendidikan umum. Namun, terdapat beberapa kendala, seperti kurang dari 70% pembelajaran yang menggunakan media teknologi yang melibatkan siswa aktif, kurangnya pengembangan isu lokal, dan kesulitan menyusun media game edukatif berbasis local genius. Tujuan pengabdian ini adalah untuk melatih guru mampu menyusun media game berbasis teknologi wordwall, canva dan edu assembler. Untuk mengatasi ini, pengembangan media game edukatif berbasis local genius dipadukan dengan Word Wall, Assembler Edu, dan Canva dilakukan melalui pendekatan Participatory Rural Appraisal Model, melibatkan dinas pendidikan, sekolah, komite, dan UNIMMA. Hasilnya, mitra memperoleh keterampilan terkait karakteristik ABK, analisis local genius, serta penggunaan aplikasi berbasis local genius di pembelajaran. Kesimpulannya, guru mampu mengintegrasikan local genius dalam materi kurikulum merdeka, media game edukatif meningkatkan kreativitas dan literasi digital guru, serta meningkatkan minat siswa dalam belajar.
Copyrights © 2025