Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi budaya Lampung dalam novel "Negarabatin" karya Udo Z. Karzi. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian mengkaji bagaimana unsur-unsur budaya Lampung direpresentasikan dalam karya sastra. Sumber data utama adalah novel "Negarabatin", dengan data sekunder berupa literatur tentang budaya Lampung. Metode pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dengan membaca novel secara cermat dan mencatat bagian-bagian yang mencerminkan aspek budaya Lampung. Hasil penelitian mengidentifikasi lima tradisi budaya Lampung yang direpresentasikan dalam novel, yaitu: (1) Ngakan menyan, tradisi berdoa dan syukuran keluarga (2) Nyambai, seni pertunjukan yang berfungsi sebagai ajang perkenalan dan perjodohan (3) Bediom, upacara perpindahan rumah (4) Penayuhan, upacara perkawinan adat besar-besaran dan (5) Bebali/Ngababali, ritual untuk menghormati nenek moyang dan meminta izin membuka lahan baru. Penelitian menyimpulkan bahwa novel "Negarabatin" tidak sekadar menyajikan cerita fiksi, melainkan juga menghadirkan elemen budaya Lampung yang autentik. Karya sastra berperan penting dalam merepresentasikan dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal, memberikan pemahaman mendalam tentang sistem sosial, adat istiadat, dan kearifan lokal masyarakat Lampung. This research aims to analyze the representation of Lampung culture in the novel "negarabatin" by Udo Z. Karzi. Through a descriptive qualitative approach, the research examines how elements of Lampung culture are represented in literary works. The main data source is the novel "negarabatin", with secondary data in the form of literature about Lampung culture. The data collection method was carried out through literature study by reading the novel carefully and noting the parts that reflect aspects of Lampung culture. The research results identified five Lampung cultural traditions represented in the novel, namely: (1) Ngakan Menyan, a family tradition of prayer and thanksgiving; (2) Nyambai, a performing art that functions as a place for introductions and matchmaking; (3) Bediom, house moving ceremony; (4) Penayuhan, a large-scale traditional wedding ceremony; and (5) Bebali/Ngababali, a ritual to honor ancestors and ask for permission to open new land. The research concluded that the novel "negarabatin" does not just present a fictional story, but also presents authentic Lampung cultural elements. Literary works play an important role in representing and preserving local cultural values, providing an in-depth understanding of the social system, customs and local wisdom of the Lampung people.
Copyrights © 2025