The School Literacy Movement (GLS) is one of the strategies used to increase students' interest in reading. This research aims to analyze the obstacles that arise in the implementation of the school literacy movement (GLS) at SD Negeri Mintorahayu 02. Using qualitative descriptive methods, data was obtained through observation, interviews with teachers, and documentation studies. The research results show that limited literacy facilities, lack of parental participation, and minimal training for teachers are the main challenges. Apart from that, low student motivation is also a significant challenge. The study recommends providing adequate literacy facilities, more active involvement of parents, and intensive training for teachers to support School Literacy Movement (GLS) activities. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan salah satu strategi yang digunakan dalam meningkatkan minat baca siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan yang muncul dalam pelaksanaan gerakan literasi sekolah (GLS) di SD Negeri Mintorahayu 02. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, data diperoleh melalui observasi, wawancara dengan guru, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan sarana literasi, kurangnya partisipasi orang tua, dan minimnya pelatihan bagi guru menjadi tantangan utama. Selain itu, rendahnya motivasi siswa juga menjadi tantangan yang signifikan. Studi ini merekomendasikan penyediaan fasilitas literasi yang memadai, pelibatan lebih aktif orang tua, serta pelatihan intensif bagi guru untuk mendukung kegiatan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
Copyrights © 2025