Dalam mendesain suatu lapisan permukaan perkerasan jalan dapat memanfaatkan segala jeni campuran. Semua daerah di suatu negara masalah yang dihadapi terkait dengan limbah. Limbah yang dapat dimanfaatkan pada campuran perkerasan jalan adalah limbah kaca. Limbah kaca yang digunakan yaitu lolos saringan no.8. Material pengikat digunakan Aspal Penetrasi 63. Tujuan penelitian untuk mengetahui nilai parameter marshall (stabilitas, density, flow, VIM, VMA, VFB, marshall quotient, Durabilitas) terhadap campuran laston AC-BC pada material mengandung limbah kaca dan kadar limbah kaca optimum yang memenuhi spesifikasi umum 2010-2018. Agregat yang digunakan pada stone crusher PT.Alhas Jaya Group. Pengujian dilaksanakan pada Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe, Pengujian dilakukan dengan metoda Marshall Test. Persentase kadar limbah kaca pada agregat yaitu 0%, 10%, 20%, 30%, 40%. Berdasarkan persentase tersebut diperoleh kadar limbah kaca optimal pada 40%. Pada rendaman 30 menit dengan suhu 60°C menghasilkan nilai density 2.29 gr/cm3, VIM 3.79%, VMA 15.29%, VFB 81.20%, stabilitas 2201 kg, Marshall Quotient (MQ) 643.80 kg/mm, dan kelelehan (flow) 3.4 mm. Kemudian pada rendaman 24 jam dengan suhu 60°C mengahsilkan nilai density 2.30 gr/cm3, VIM 3.53%, VMA 14.78%, VFB 81.69%, stabilitas 2324 kg, Marshall Quotient (MQ) 687.21 kg/mm, dan kelelehan (flow) 3.3 mm. Dari hasil pengujian durabilitas dari perbandingan antara stabilitas rendaman 24 jam dengan stabilitas rendaman 30 menit pada suhu 60oC diperoleh hasil rata-rata 102,8 % dan memenuhi spesifikasi Umum Bina Marga 2018 yaitu 90 %. Kata kunci : Parameter Marshall, Persentase Limbah Kaca, Aspal penetrasi 60/70.
Copyrights © 2020