Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Analisa Akresi, Erosi dan Perubahan Tata Guna Lahan Secara Spasial Pasca Terbentuknya Konstruksi Jetty Kuala Jangka Fahmi, Mirza; Majuar, Edi; Reza, Muhammad; Yusniyanti, Erna; Syarwan, Syarwan; Iskandar, Iskandar
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 15, No 2 (2023): October Edition
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v15i2.4205

Abstract

As time goes by the impact of the construction of the Jetty construction which is located on Kuala Term Beach, Bireuen Regency around the coast causes accretion and erosion every year. To find out how big the impact caused by accretion and erosion on the coast was analyzed using Qgis software with sources based on satellite imagery. The purpose of this study was to determine the amount of accretion and erosion caused by sedimentation and eroded areas, to determine the success of coastal vegetation, and to determine the success of jetty construction on land use around the coast. The amount of accretion that occurred in 2006 was 302,140 m2, in 2009 it was 532,585 m2. Whereas in 2014 it was 385,239 m2, in 2015 it was 552,830 m2, in 2016 it was 526,214 m2 and in 2017 it was 541,591 m2. This resulted in the advancement of the coastline impacting an increasing area. Furthermore, in 2006 coastal erosion also affected the coastline of 472,178 m2, in 2009 it was 592,996 m2, in 2014 it was 361,477 m2, in 2015 it was 496,354 m2 and in 2017 304,765 m2 was the area that was eroded. As a result accretion and erosion also have an impact on changes in land use. Such as coastal vegetation, settlements, traders, and pond areas. According to the results of interviews with the community, dredging is very necessary to prevent shallowing in the estuary so that it does not interfere with the shipping lanes of fishing boats.
EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN PERMUKAAN JALAN BERDASARKAN METODE BINA MARGA (Studi Kasus STA 250+000 – 253+000) Haris, Raihan; Syarwan, Syarwan; Gusrizal, Gusrizal
Jurnal Sipil Sains Terapan Vol 1, No 03 (2018): Jurnal Sipil Sains Terapan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Banda Aceh-Medan di desa Bungkah Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara STA 250+000 sampai dengan STA 253+000 merupakan salah satu jalan arteri atau jalan nasional yang sering dilalui oleh kendaraan berat. Ruas panjang yang ditinjau 3 kilometer dimana kendaraan berat sering melewati ruas jalan tersebut dan mengakibatkan kerusakan pada permukaan jalan. Metode yang digunakan dalam melakukan penilaian kondisi jalan adalah metode Bina Marga. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai kondisi jalan yang mengalami kerusakan, metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan data primer berupa hasil survei kerusakan jalan. Dengan metode Bina Marga didapat volume kendaraan sebesar 5347,8 smp/hari jadi nilai kelas jalan diperoleh 6 yang didapatkan dari data, dan  total penentuan angka kerusakan sebesar 17 maka nilai kondisi jalan diperoleh6 maka diperoleh nilai prioritas jalan sebesar dengan menggunakan persamaan sebesar 5, dengan kondisi ruas jalan tersebut masih dalam kondisi normal namun memerlukan pemeliharaan dan perbaikan. Jadi didapatkan dengan harga perbaikannya sebesar Rp. 379.400.000,00.
PENGARUH SUBSTITUSI LIMBAH PLASTIK STYROFOAM TERHADAP PARAMETER MARSHALL DAN DURABILITAS BETON ASPAL AC – WC Fahira, Elsa; Syarwan, Syarwan; Riyadhsyah, Teuku
Jurnal Sipil Sains Terapan Vol 6, No 01 (2023): JURNAL SIPIL SAINS TERAPAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKStyrofoam dengan nama ilmiah Expanded Polystyrene (EPS) merupakan jenis polimer plastik yang bersifat termoplastik yang mana jika dipanaskan akan menjadi lunak dan mengeras kembali jika telah dingin sehingga Styrofoam dapat berfungsi sebagai perekat. Pada penelitian ini limbah plastik Styrofoam digunakan sebagai substitusi untuk mengetahui nilai Parameter Marshall dan Durabilitas pada lapisan perkerasan Asphalt Concrete – Wearing Course (AC – WC). Metode penelitian menggunakan Standar RSNI M-01-2003. Substitusi limbah plastik Styrofoam dengan persentase variasi 0%, 5% dan 10%. Pemadatan benda uji dilakukan dengan tumbukan 2 × 75 tiap permukaan untuk lalu lintas berat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari pengujian seluruhnya tanpa campuran dan dengan substitusi limbah plastik Styrofoam memenuhi persyaratan pengujian Marshall untuk nilai stabilitas, VMA, VFB, MQ dan Density. VIM dan flow tidak memenuhi persyaratan spesifikasi. Pada persentase campuran limbah plastik Styrofoam 0%, nilai stabilitas, flow, VMA, VIM, VFB, MQ dan Density memenuhi persyaratan spesifikasi. Pada persentase campuran limbah plastik Styrofoam 5% dan 10%, nilai stabilitas, VMA, VFB, MQ dan Density memenuhi persyaratan spesifikasi, sedangkan nilai VIM dan nilai flow tidak memenuhi persyaratan spesifikasi. Nilai durabilitas atau stabilitas sisa pada persentase campuran limbah plastik Styrofoam 0% memenuhi persyaratan spesifikasi, sedangkan pada persentase campuran limbah plastik Styrofoam 5% dan 10% tidak memenuhi persyaratan spesifikasi, yaitu Min. 90%. Kata Kunci : Styrofoam, AC – WC, Marshall, Durabilitas.
PEMANFAATAN PLASTIK HDPE SEBAGAI BAHAN ADITIF PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) Albar, M Fathul; Syarwan, Syarwan; Fahmi, Mirza
Jurnal Sipil Sains Terapan Vol 7, No 01 (2024): JURNAL SIPIL SAINS TERAPAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini melakukan inovasi pemanfaatan biji plastik High density poly ethylene (HDPE) sebagai bahan tambahan dalam campuran lapisan AC-WC (Asphalt Concrete - Wearing Course) guna peningkatan nilai stabilitasnya yang lebih besar dari aspal konvensional, sekaligus langkah untuk mengurangi masalah lingkungan yang timbul akibat meningkatnya limbah plastik tiap tahunnya dengan memanfaatkan lebih biji plastik yang ada.Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas Ashpalt Concrete Wearinng Course (AC – WC) atau nilai stabilitas aspal antara lain pertama dengan melakukan modifikasi pada campuran aspal dengan melakukan modifikasi bahan aspal dengan menambahkan bahan tambah atau zat aditif (asphalt modifier). Bahan tambah aspal atau zat aditif dapat berupa polimer (plastik), karet (rubber), oksidan, antioksidan, dan hydrocarbon. Pada penelitian ini variasi campuran ideal Pb 4,5%, 5,0%, 5,5%, 6,0% dan 6,5% diperoleh Kadar Aspal Optimum (KAO) 5,9%. Pada persentase campuran plastik HDPE 10%, 12%, 14% dan 16% nilai stabilitas, VFB, MQ dan density memenuhi persyaratan spesifikasi. Sedangkan kadar plastik 16% tidak memenuhi persyaratan Flow, nilai VIM dan VMA juga tidak memenuhi persyaratan spesifikasi.. Bagi peneliti selanjutnya perlu ditinjau untuk pengurangan variasi kadar plastik yang digunakan ke dalam campuran aspal AC – WC. Kata kunci: Aspal AC – WC, Stabilitas, Plastik HDPE
SUBTITUSI TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP CAMPURAN LASTON AC-BC Muyassar, Ahmad Rizqi; Syarwan, Syarwan; Majuar, Edi
Jurnal Sipil Sains Terapan Vol 4, No 01 (2021): JURNAL SIPIL SAINS TERAPAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKJalan dibangun sebagai penghubung antara satu kawasan dengan kawasan yang lain, makadibutuhkan jalan sesuai dengan persyaratan bahan dan lapisan aspal beton yang mempunyai mutu baik sesuai spesifikasi. Salah satu faktor kerusakan jalan adalah akibat beban kendaraan yang tinggi dan faktor cuaca. Berdasarkan permasalahan tersebut banyak diteliti tentang bahan tambah dari material lokal untuk memodifikasi sifat-sifat aspal dalam campuran laston sehingga dapat meningkatkan stabilitas perkerasan. Penelitian bertujuan mengetahui seberapa besar nilai karakteristik Marshall setelah distribusi tempurung kelapa terhadap campuran laston AC-BC. Penelitian menggunakan tempurung kelapa dengan variasi kadar temurung kelapa sebesar 0%,25%, 50%, 75%, 100% dari berat agregat halus lolos saringan nomor3/4 dan tertahan saringannomor 4, dengan variasi kadar aspal ideal 4,45%, 5,0%, 5,5%, 6,0%, 6,5% didapatkan kadar aspal optimum 5,5%. Pengumpulan data menggunakan metode eksperimen dengan suatu percobaan untuk mendapatkan hasil pengujian, dilakukan pada Laboratorium Jalan Raya Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tempurung kelapa mempengaruhi karakteristik campuran. Semakin besar persen tempurung kelapa yang digunakan menyebabkan VIM dan VMA meningkat, stabilitas (ketahanan), flow, density dan VFB menurun. Campuran material tanpa substitusi tempurung kelapa (0%) memiliki nilai stabilitas 2101 kg, kelelehan (flow) 3,7 mm VMA 15,8%, VIM 4,4%, VFB 79%, Marshall Quotient (MQ) 575,9 kg/mm dan kepadatan (density) 2,31 gr/cm3. Sedangkan persetase substitusi variasi tempurung kelapa menghasilkan campuran yang terbaik pada variasi tempurung  kelapa 25% dengan stabilitas 1763 kg, kelelehan (flow) 3,6 mm VMA 16,8%, VIM5,4%, VFB 78,2%, Marshall Quotient (MQ) 489,99 kg/mm dan kepadatan (density) 2,30 gr/cm3. Kata kunci: tempurung kelapa, AC-BC, Marshall
PENGARUH PENAMBAHAN STYROFOAM TERHADAP MATERIAL RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT (RAP) SEBAGAI CAMPURAN ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE (AC–BC) Ambia, Irsandi Al; Syarwan, Syarwan; Ar, Sulaiman
Jurnal Sipil Sains Terapan Vol 5, No 02 (2022): JURNAL SIPIL SAINS TERAPAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKReclaimed Asphalt Pavement (RAP) merupakan limbah pengerukan perkerasan jalan lama mengalami kerusakan akibat habis umur rencana berasal dari jalan Elak – Krueng Mane Km. 24-26, Jeuleukat, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Alternatif penanganan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) dilakukan dengan metode daur ulang (recycling). Penilitian akan menggunakan aspal modifikasi dengan penambahan Styrofoam sebagai penambahan aspal untuk mengetahui nilai parameter Marshall dan durabilitas pada bahan bongkaran lapisan perkerasan aspal beton sebagai daur ulang campuran Asphalt Concrete – Binder Course (AC – BC). Metode penelitian mengikuti standar yang berlaku untuk campuran AC – BC. Hasil ekstraksi diperoleh gradasi agregat memenuhi spesifikasi Bina Marga 2018 dengan kadar aspal sebesar 6.16%. Penambahan Styrofoam sebesar 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%, didapatkan sebesar 3,696 gr, 7,392 gr, 11,088 gr dan 14,784 gr. Nilai parameter Marshall optimum didapatkan pada penambahan Styrofoam sebesar 10% dengan nilai stabilitas 2853 kg, flow 6,82 mm, VMA 15,8%, VIM 3.3%, VFB 81,0%, MQ 419,3 kN/mm, dan  density 2,23 gr/cm3. Nilai durabilitas atau stabilitas sisa pada persentase campuran limbah plastik styrofoam 0% memenuhi persyaratan spesifikasi, sedangkan pada persentase campuran limbah plastik styrofoam 5%, 10%, 15%, 20% tidak memenuhi persyaratan spesifikasi, yaitu Min. 85%. Kata Kunci: Reclaimed Asphalt Pavement, Styrofoam, Marshall, Durabilitas.
PENGARUH SUBSTITUSI LIMBAH KACA TERHADAP PASIR PADA CAMPURAN LASTON AC-BC Ridha, Rahmatur; Syarwan, Syarwan; Supardin, Supardin
Jurnal Sipil Sains Terapan Vol 3, No 02 (2020): JURNAL SIPIL SAINS TERAPAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam mendesain suatu lapisan permukaan perkerasan jalan dapat memanfaatkan segala jeni campuran. Semua daerah di suatu negara masalah yang dihadapi terkait dengan limbah. Limbah yang dapat dimanfaatkan pada campuran perkerasan jalan adalah limbah kaca. Limbah kaca yang digunakan yaitu lolos saringan no.8. Material pengikat digunakan Aspal Penetrasi 63. Tujuan penelitian untuk mengetahui nilai parameter marshall (stabilitas, density, flow, VIM, VMA, VFB, marshall quotient, Durabilitas) terhadap campuran laston AC-BC pada material mengandung limbah kaca dan kadar limbah kaca optimum yang memenuhi spesifikasi umum 2010-2018. Agregat yang digunakan pada stone crusher PT.Alhas Jaya Group. Pengujian dilaksanakan pada Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe, Pengujian dilakukan dengan metoda Marshall Test. Persentase kadar limbah kaca pada agregat yaitu 0%, 10%, 20%, 30%, 40%. Berdasarkan persentase tersebut diperoleh kadar limbah kaca optimal pada 40%. Pada rendaman 30 menit dengan suhu 60°C menghasilkan nilai density 2.29 gr/cm3, VIM 3.79%, VMA 15.29%, VFB 81.20%, stabilitas 2201 kg, Marshall Quotient (MQ) 643.80 kg/mm, dan kelelehan (flow) 3.4 mm. Kemudian pada rendaman 24 jam dengan suhu 60°C mengahsilkan nilai density 2.30 gr/cm3, VIM 3.53%, VMA 14.78%, VFB 81.69%, stabilitas 2324 kg, Marshall Quotient (MQ) 687.21 kg/mm, dan kelelehan (flow) 3.3 mm. Dari hasil pengujian durabilitas dari perbandingan antara stabilitas rendaman 24 jam dengan stabilitas rendaman 30 menit pada suhu 60oC diperoleh hasil rata-rata 102,8 % dan memenuhi spesifikasi Umum Bina Marga 2018  yaitu 90 %. Kata kunci : Parameter Marshall, Persentase Limbah Kaca, Aspal penetrasi 60/70. 
SUBSTITUSI ABU CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI MATERIAL PENGISI PADA CAMPURAN AC-BC Fathahillah, Muhammad; Syarwan, Syarwan; Riyadhsyah, Teuku
Jurnal Sipil Sains Terapan Vol 8, No 01 (2025): JURNAL SIPIL SAINS TERAPAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan industri sawit di Indonesia, berdampak pada peningkatan limbah padat yang dihasilkan dari pengolahan tandan buah segar (TBS), yang dapat berupa serabut buah dan cangkang. Oleh karena itu perlu dikaji pemanfaatan abu cangkang kelapa sawit tersebut terhadap parameter Marshall. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh substitusi abu cangkang  kelapa  sawit  sebagai  material  pengisi  terhadap  parameter  Marshall  pada campuran AC-BC, dengan persentase abu cangkang kelapa sawit 0%, 25%, 50%, 75%, dan100%, menggunakan Spesifikasi Umum Bina Marga 2018. Dilakukan pengujian dengan Metode Marshall yang digunakan pada penelitian ini untuk mendapatkan data. Penelitian ini menunjukkan bahwa campuran aspal yang menggunakan abu cangkang sawit sebagai filler  memiliki  perbedaan  signifikan  pada  beberapa  parameter  Marshall  dibandingkan dengan campuran yang menggunakan abu batu. Campuran dengan abu cangkang kelapa sawit menunjukkan peningkatan stabilitas, Flow, VFB, MQ yang lebih tinggi, sementara nilai VMA dan VIM sedikit menurun. Hal ini mengindifikasikan bahwa abu cangkang sawit dapat meningkatkan kekuatan dan kekompakan campuran. Kata Kunci: Aspal, Filler, Abu Cangkang Sawit, Marshall  
PEMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA KOMPLEK PERUMAHAN KEUPULA INDAH KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN Prastica, Angela; Syarwan, Syarwan; A, Bakhtiar
Jurnal Sipil Sains Terapan Vol 4, No 02 (2021): JURNAL SIPIL SAINS TERAPAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKStudi bangkitan perjalanan berguna untuk memperkirakan jumlah perjalanan yang dilakukan oleh penduduk yang tinggal disuatu zona baik untuk saat ini maupun untuk perkiraan beberapa tahun yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi bangkitan pergerakan lalu lintas dan untuk mendapatkan bagaimana model bangkitan perjalanan yang paling tepat untuk zona komplek perumahan Keupula Indah. Adapun metode yang digunakan yaitu melakukan survei data berdasarkan variabel jumlah anggota keluarga, pendapatan rata-rata per satuan waktu/bulan, tipe bangunan rumah, jumlah anggota keluarga yang bekerja, jumlah anggota keluarga yang sekolah, jumlah anggota keluarga yang tidak bekerja dan jumlah kendaraan yang dimiliki. Metode analisis data yang digunakan metode analisis regresi linier berganda dengan uji F (simultan) dan uji-t (parsial/individu) dengan menggunakan program Statistic Program for Special Science (SPSS) dengan tingkat kepercayaan 95%. Dari hasil persamaan analisis regresi linear berganda diperoleh model bangkitan perjalanan yaitu Y = 0,284 + 1,005 X4 + 1,287 X5 + 1,070 X6 + 0,354 X7. Pada uji T mempunyai nilai signifikan 0,05 yang artinya semua variabel berpengaruh dan pada uji F diperoleh pengaruh sebesar 81,629. Jadi, variabel yang berpengaruh terhadap bangkitan pergerakan adalah jumlah anggota keluarga yang bekerja, jumlah anggota keluarga yang bersekolah, jumlah anggota keluarga yang tidak bekerja dan jumlah kendaraan yang dimiliki menghasilkan jumlah pergerakan sebesar 779 pergerakan/hari. Kata kunci: model bangkitan perjalanan, perumahan, regresi linear berganda, transportasi.
EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN PERMUKAAN JALAN UNTUK MENENTUKAN JENIS PENANGANAN DENGAN SISTEM PENILAIAN MENURUT BINA MARGA (Studi Kasus Jalan Nasional Bireuen–Bts. Kota Lhokseumawe, Kecamatan Krueng Geukueh mulai Sta 253+000 s/d Sta 257+000 ) Sanjaya, Yudi Ari; Rosalina, Rosalina; Syarwan, Syarwan
Jurnal Sipil Sains Terapan Vol 1, No 01 (2017): Jurnal Sipil Sains Terapan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prasarana jalan jika terbebani oleh volume lalu lintas yang tinggi dan berulang-ulang akan menyebabkan terjadinya penurunan kualitas jalan sehingga dapat mempengaruhi keamanan, kenyamanan, dan kelancaran dalam berlalu lintas. Untuk menjaga agar tidak terjadi penurunan kondisi khususnya pada segmen jalan Krueng Geukueh-Lhokseumawe merupakan jalan arteri atau jalan nasional khususnya pada Sta 253+000–Sta 257+000 perlu adanya penanganan. Maka perlu dilakukan penelitian awal terhadap kondisi permukaan jalan dengan melakukan survei secara visual dengan cara menganalisa kerusakan berdasarkan jenis dan tingkat kerusakannya. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui jenis dan tingkat kerusakan permukaan jalan sehingga dapat menentukan jenis penanganan sesuai kondisi permukaan jalan. Penelitian ini menggunakan sistem penilaian kondisi perkerasan menurut Bina Marga dengan perhitungan International Roughness Insex (IRI) dan Surface Distress Index (SDI) untuk jalan beraspal. Dari hasil penelitian didapatkan nilai IRI rata-rata persegmen yang adalah pada segmen I 3,30 m/km, segmen II 4,03 m/km, segmen III 5,47 m/km, segmen IV 3,84 m/km. Sedangkan berdasarkan penilaian SDI didapat untuk jenis kerusakan permukaan jalan yaitu retak (crack) 34,445%; tambalan (patching) 65,102%; ambles (depression) 0%; lubang (potholes) 0,381%; dan pinggir pecah (edge breaks) 0,071%. Tingkat kerusakan permukaan jalan keseluruhan dari beberapa jenis kerusakan adalah 4,198% dari total panjang jalan yang ditinjau sepanjang 4 km. Hasil kondisi tingkat  kerusakan jalan yang ditinjau yaitu 55,00% baik; 24,00% sedang; 5% rusak ringan; dan 0% rusak berat, maka penentuan jenis penanganan jalan dari 4 (empat) segmen seperti segmen I, II, III, dan IV yaitu pemeliharaan rutin.