Prasarana jalan jika terbebani oleh volume lalu lintas yang tinggi dan berulang-ulang akan menyebabkan terjadinya penurunan kualitas jalan sehingga dapat mempengaruhi keamanan, kenyamanan, dan kelancaran dalam berlalu lintas. Untuk menjaga agar tidak terjadi penurunan kondisi khususnya pada segmen jalan Krueng Geukueh-Lhokseumawe merupakan jalan arteri atau jalan nasional khususnya pada Sta 253+000–Sta 257+000 perlu adanya penanganan. Maka perlu dilakukan penelitian awal terhadap kondisi permukaan jalan dengan melakukan survei secara visual dengan cara menganalisa kerusakan berdasarkan jenis dan tingkat kerusakannya. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui jenis dan tingkat kerusakan permukaan jalan sehingga dapat menentukan jenis penanganan sesuai kondisi permukaan jalan. Penelitian ini menggunakan sistem penilaian kondisi perkerasan menurut Bina Marga dengan perhitungan International Roughness Insex (IRI) dan Surface Distress Index (SDI) untuk jalan beraspal. Dari hasil penelitian didapatkan nilai IRI rata-rata persegmen yang adalah pada segmen I 3,30 m/km, segmen II 4,03 m/km, segmen III 5,47 m/km, segmen IV 3,84 m/km. Sedangkan berdasarkan penilaian SDI didapat untuk jenis kerusakan permukaan jalan yaitu retak (crack) 34,445%; tambalan (patching) 65,102%; ambles (depression) 0%; lubang (potholes) 0,381%; dan pinggir pecah (edge breaks) 0,071%. Tingkat kerusakan permukaan jalan keseluruhan dari beberapa jenis kerusakan adalah 4,198% dari total panjang jalan yang ditinjau sepanjang 4 km. Hasil kondisi tingkat kerusakan jalan yang ditinjau yaitu 55,00% baik; 24,00% sedang; 5% rusak ringan; dan 0% rusak berat, maka penentuan jenis penanganan jalan dari 4 (empat) segmen seperti segmen I, II, III, dan IV yaitu pemeliharaan rutin.
Copyrights © 2017