Penggunaan bahan biopolimer dalam wujud karbon halus dari limbah abu arang kayu hasil dari proses pembakaran batu bata sebagai filler pada campuran aspal beton porous diharapkan dapat meningkatkan kinerja stukrural dan kinerja fungsional serta dapat mengurangi limbah kayu hasil pembakaran batu bata. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mencari bahan biopolimer alternatif lainnya untuk meningkatkan nilai fungsi kekuatan dari aspal beton porous secara stuktural yaitu stabilitas, flow dan MQ maupun fungsional yaitu VIM, permeabilitas dan kecepatan aliran. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penilitian eksperimental dengan metode pengambilan data yang dilakukan secara langsung di laboratorium Jalan Raya Politeknik Negeri Lhokseumawe. Penelitian ini menggunakan aspal penetrasi 60/70 sebagai bahan pengikat dan material agregat diperoleh dari PT. Abad Jaya Group. Untuk kadar abu arang kayu pada campuran aspal beton porous yaitu 0%, 2%, 2,5%, 3%, 3,5%, dan 4% dari berat campuran. Hasil mampu meningkatkan kinerja strukturalnya hingga mencapai nilai optimum pada penggunaan persentase kadar 2,5% dengan nilai stabilitas dari 637 kg sampai 1106 kg, peningkatan nilai flow dari 2,6 mm sampai 3,6 mm dan peningkatan nilai MQ dari 273,80 kg/mm sampai 310,74. kg/mm. Pada kinerja fungsionalnya dengan penambahan abu arang kayu ke dalam campuran aspal beton porous berbanding terbalik dengan kinerja strukturalnya, yaitu mengalami penurunan pada nilai VIM dari 22,4% sampai 20,34%, waktu pengaliran air menurun dari 0,244 cm/det sampai 0,228 cm/dt dan kecepatan aliran mengalami peningkatan dari 8,06 detik sampai 9,43 detik akibat bertambahnya kadar abu arang kayu sehingga tertutupnya rongga pada campuran. Hasil pengujian pada penelitian ini didapat hasil kinerja fungsi struktural dan kinerja fungsi fungsional memenuhi spesifikasi Australian Asphalt pavement Association (AAPA) tahun 2004.. Kata Kunci: Aspal beton porous, Abu arang kayu, Marshall Test, Pemeabilitas
Copyrights © 2024