Siswa lamban belajar merupakan siswa yang dalam menyerap informasi atau materi pelajaran cenderung lebih lambat dibandingkan siswa lain sebayanya yang ditandai dengan prestasi belajar rendah, membutuhkan waktu lebih lama dalam menyelesaikan tugas atau soal-soal tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi guru terhadap siswa terindikasi lamban belajar di kelas V SDN Repok Bijang. Aspek yang diteliti adalah bagaimana guru memberikan bimbingan atau dukungan melalui pemberian bantuan (scaffolding) terhadap satu orang siswa terindikasi lamban belajar yang ada di kelas V. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian adalah guru kelas V. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai strategi yang diterapkan guru menekankan pada pemberian bantuan sebagai bentuk bimbingan atau dukungan terhadap siswa terindikasi lamban belajar di kelas V SDN Repok Bijang terbagi ke dalam dua strategi khusus yaitu pembelajaran kooperatif atau kolaboratif dan tutor sebaya (peer tutoring) dengan strategi awal yang diterapkan guru sebelum mengimplementasikan strategi tersebut antara lain; pemberian materi yang lebih disederhanakan dan dengan memanfaatkan media konkret, memberikan penjelasan secara berulang melalui pendekatan secara individual, bantuan teman sebaya yang lebih terampil, memberikan umpan balik yang positif, dan melakukan evaluasi strategi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa guru kelas sudah mengetahui dan memahami tentang keberadaan siswa lamban belajar yang ada di kelas V. Guru kelas telah menerapkan berbagai strategi yang menekankan pada pemberian bantuan sebagai bentuk bimbingan atau dukungan khusus terhadap siswa terindikasi lamban belajar.
Copyrights © 2025