Pengelolaan limbah produksi kelapa di Desa Wisata Lendang Nangka, Lombok Timur, masih belum optimal sehingga berdampak pada kerusakan lingkungan. Dalam mendukung pencapaian SDGs 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, program pengabdian ini menerapkan konsep ekonomi sirkular melalui pelatihan pengolahan limbah air kelapa menjadi nata de coco sebagai produk bernilai tambah dan ramah lingkungan. Metode kegiatan meliputi sosialisasi mengenai isu lingkungan dan ekonomi sirkular, pelatihan teknis pembuatan nata de coco, serta pendampingan berkelanjutan kepada pelaku usaha. Evaluasi dilakukan menggunakan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan aplikasi pengelolaan limbah. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan kesadaran dan keterampilan pelaku usaha dalam mengoptimalkan sumber daya kelapa dan mengolah limbah menjadi nata de coco dengan karakteristik fisik padat dan kenyal sesuai standar mutu. Produk hasil olahan ini tidak hanya mengurangi limbah yang merusak lingkungan namun juga membuka peluang usaha baru yang berpotensi meningkatkan pendapatan. Disarankan agar pemanfaatan dan pengelolaan limbah terus dilakukan agar keberlanjutan usaha dan pemberdayaan ekonomi lokal dapat terwujud secara jangka panjang. Program ini menjadi model pengelolaan limbah terapan yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan penguatan ekonomi kreatif berbasis sumber daya lokal.
Copyrights © 2025