Abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan sejauh mana kedua alat penerjemah ini mampu menghasilkan terjemahan yang akurat, natural, dan sesuai dengan konteks. Metode dalam penelitian ini adalah analisis komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui tes menerjemahkan teks bahasa Jerman ke dalam bahasa Indonesia. Teks bahasa Jerman yang digunakan dipilih dari berbagai kategori, kemudian diterjemahkan menggunakan kedua alat terjemahan tersebut. Hasil terjemahan akan dianalisis berdasarkan tiga indikator berdasarkan Nababan, yaitu 1) keakuratan, 2) keberterimaan, 3) keterbacaan, selanjutnya dilakukan analisis statistik deskriptif untuk mendeskripsikan hasil terjemahan dan analisis statistik inferensial untuk mengetahui perbedaan signifikan antara kualitas terjemahan Google Translate dan DeepL. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester IV yang terdiri dari kelas A, menerjemahkan dengan menggunakan DeepL dan kelas B, menerjemahkan dengan menggunakan Google Translate. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil terjemahan menggunakan DeepL dan Google Translate pada aspek keakuratan dan keberterimaan, sedangkan pada aspek keterbacaan tidak ditemukan perbedaan yang signifikan. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa sistem penerjemahan DeepL memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mempertahankan kesepadanan makna dan menghasilkan terjemahan yang lebih alami, sementara Google Translate cenderung menghasilkan terjemahan yang lebih literal dan kurang mempertimbangkan konteks kalimatKata Kunci: Penerjemahan, Terjemahan, DeepL, Google Translate, Bahasa Jerman
Copyrights © 2025