Perkembangan anak usia dini tidak hanya terkait dengan kemampuan berpikir, tetapi juga kemampuan berinteraksi dengan orang lain dan mengelola perasaan mereka. Namun, banyak anak usia dini yang masih kesulitan dalam bermain atau berbicara dengan teman sebaya. Mereka sering menyendiri, tidak suka berbicara, serta kesulitan bergabung dalam kelompok. Jika kondisi ini tidak diperhatikan sejak awal, bisa mengganggu proses belajar dan pertumbuhan sosial serta emosional anak. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan cara belajar yang menarik dan sesuai dengan sifat anak, salah satunya dengan metode bermain peran. Penelitian ini dilakukan di Pos PAUD Pelangi dengan menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah anak-anak kelompok B yang mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan cara kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan sosial anak meningkat secara signifikan setelah menggunakan metode bermain peran. Sebelum penerapan metode tersebut, hanya sekitar 45% anak yang memiliki kemampuan sosial yang baik. Setelah menerapkan metode bermain peran, jumlah anak yang menunjukkan kemampuan sosial baik meningkat menjadi 75%. Anak-anak lebih percaya diri dalam berbicara, mampu bekerja sama, serta lebih aktif ikut berpartisipasi dalam kegiatan kelompok. Dengan demikian, metode bermain peran terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan sosialisasi anak usia dini dan mendukung perkembangan aspek sosial-emosional mereka secara optimal.
Copyrights © 2025