Banyak siswa yang masih mengalami kesulitan dalam mengemukakan pendapat atau argumennya di depan umum, sehingga berdampak pada rendahnya kemampuan berbicara secara efektif. Kondisi tersebut menunjukkan perlunya penerapan model pembelajaran yang lebih variatif dan interaktif guna menciptakan suasana belajar yang mendorong partisipasi aktif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan model pembelajaran talking stick dan storytelling, serta perbedaan keefektifan antara model pembelajaran talking stick dan storytelling terhadap keterampilan berbicara. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif Quasi experiment bentuk desain Nonequivalen Control Group Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, kelas VIII D sebagai kelas eksperimen dan VIII C sebagai kelas kontrol. Data penelitian berupa tes hasil berbicara siswa, yang dianalisis menggunakan SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai posttest kelas yang menggunakan model talking stick sebesar 76,89, sedangkan kelas yang menggunakan model storytelling sebesar 74,25, Meskipun secara deskriptif model pembelajaran talking stick menghasilkan peningkatan yang lebih tinggi, hasil analisis uji N-Gain Score menunjukkan nilai rata-rata 0,081, yang berarti tidak terdapat perbedaan signifikan secara statistik antara kedua model pembelajaran tersebut. Dengan demikian, model pembelajaran talking stick dan storytelling memiliki pengaruh yang relatif sama dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas VIII SMPN 18 Kota Serang.
Copyrights © 2025