Budaya lokal menghadapi tantangan serius akibat derasnya arus globalisasi dan dominasi budaya global yang diperkuat oleh teknologi digital. Meskipun media sosial kerap dianggap sebagai ancaman terhadap keberlangsungan budaya tradisional, platform digital ini justru membuka peluang baru bagi pelestarian budaya yang partisipatif dan kolaboratif. Artikel ini mengkaji bagaimana narasi digital dan dialog antargenerasi dapat dimanfaatkan sebagai strategi pelestarian budaya lokal di era media sosial. Melalui pendekatan kualitatif berbasis kajian literatur sistematis, artikel ini menyoroti peran generasi muda sebagai kreator konten digital serta generasi tua sebagai penjaga memori budaya. Interaksi reflektif antar generasi menjadi kunci terciptanya narasi budaya yang autentik dan berkelanjutan. Artikel ini juga mengusulkan kerangka Intergenerational Cultural Storytelling Framework sebagai panduan konseptual yang mengintegrasikan teori narasi digital, budaya partisipatif, komunikasi lintas generasi, serta konstruksi simbolik komunitas untuk mendukung pelestarian budaya yang relevan di era digital.
Copyrights © 2025