Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Trace Matriks Real Berpangkat Bilangan Bulat Negatif Fitri Aryani; Muhammad Solihin
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol 3, No 2 (2017): JSMS Juli 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jsms.v3i2.4473

Abstract

Trace matriks adalah jumlah dari elemen-elemen diagonal utama dari matriks bujur sangkar.Makalah ini, membahas trace dari matriks real berpangkat bilangan bulat negatif. Didapatkan persamaanumum trace matriks real ukuran 2x2 berpangkat bilangan bulat negatif yang dinotasikan dengan ( ) 2 2nx tr A  .Persamaan umum ( ) 2 2nx tr A dipecah menjadi dua bentuk yaitu persamaan umum trace matriks berpangkatbilangan bulat negatif untuk n genap dan persamaan umum trace matriks berpangkat bilangan bulat negatifuntuk n ganjil. Invers matriks dan determinan matriks ukuran 2x2 diperlukan dalam pembentukan persamaanumum tersebut. Syarat trace dari matriks real berpangkat bilangan bulat negatif adalah matriks ukuran 2x2harus memiliki invers.
ISLAM DAN PEMIKIRAN ILMIAH Muhammad Solihin
NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan Vol 2 No 1 (2015): (April 2015)
Publisher : Institut Agama Islam Yasni Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia di alam semesta ini, selain sebagai abdi Allah, juga sebagai khalifah Allah.Allah telah menganugrahkan akal kepada manusia agar mereka dapat memikirkantanda-tanda kebesaran Allah guna memperoleh ilmu pengetahuan yang berguna untukmemakmurkan bumi. Akal pikiran yang dimiliki oleh manusia inilah yang membedakandengan makhluk-makhluk Allah SWT lainnya. Dan dengan akal pikiran yang dimilikiini pulalah manusia menempati tempat tertinggi di antara mahluk-mahluk Allah lainnya.Namun begitu juga sebaliknya, apabila manusia tidak mampu menggunakan akalpikirannya dengan baik, maka derajat manusia akan lebih rendah bahkan lebih hinadibandingkan dengan makhluk lainnya. Tidak sedikit Al-Qur’an dan hadis Nabi yangmenganjurkan serta mendorong manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan danteknologi. Namun sangatlah ironis, jika diamati di dalam kehidupan rialitis dewasa ini,justru umat non-muslimlah yang giat dan banyak menggunakan akal untuk memperolehdan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga umat Islam hanyamenjadi konsumen ilmu belaka. Untuk itu, melalui karya yang sederhana ini, penulisingin merekonstruksi kembali ingatan kita, “bagaimana sebenarnya eksistensi akal dalammendorong pemikiran ilmiah dan penghargaan terhadap ilmu pengetahuan dalam Islam”.Kata Kunci: Islam, akal, Pemikiran Ilmiah, IPTEK.
Kurikulum Pendidikan Islam Klasik Muhammad Solihin
Nizham Jurnal Studi Keislaman Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Nizham
Publisher : Postgraduate State Islamic Institute (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.693 KB)

Abstract

Pendidikan Islam telah tumbuh dan berkembang sejalan dengan adanya dakwah Islam yang telah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Pendidikan Islam memiliki corak dan karakteristik yang berbeda sejalan dengan perubahan zaman, upaya pembaharuan dalam perjalanan selanjutnya pendidikan Islam terus mengalami perubahan baik dari segi kurikulum (mata pelajaran). Secara eksplisit, pendidikan mempunyai fungsi yang strategis dan urgen dalam pembentukan suatu bangsa. Untuk menjadikan pendidikan yang berarti harus menyediakan kurikulum pendidikan yang baik tentunya kepada peserta didik. Hari ini kurikulum pendidikan di Indonesia dapat kita katakan sudah berjalan dengan baik, dan langsung dikelola oleh departemen pendidikan. Sebagaimana halnya dengan faktor-faktor pendidikan lainnya, maka kurikulum pun memainkan peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Kurikulum mengalami perkembangan mengikuti perkembangan kebudayaan dan peradaban masyarakat. Dalam perkembangannya, tentu saja kurikulum mengalami pembaruan dalam isinya, sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. Munculnya pendidikan Islam bersamaan dengan lahirnya Islam itu sendiri. Pendidikan pada awalnya dilakukan dari rumah ke rumah, di masjid-masjid dan sebagainya. Ini dilakukan dengan peralatan yang sederhana sekali. Pendidikan Islam sebagai suatu sistem merupakan sistem tersendiri di antara sistem pendidikan di dunia ini, kendatipun memiliki banyak persamaan. Dikatakan sistem tersendiri karena cakupannya dan kesadarannya terhadap detak jantung, karsa dan karya manusia. Kurikulum pendidikan Islam klasik merupakan suatu sistem pendidikan klasik yang berbeda dengan sistem pendidikan Islam yang ada pada saat ini. Kalau ditinjau dari aspek tujuan, guru, murid, kurikulum, metode, fasilitas, dan sarana prasarana, jelas terlihat perbedaannya. Sudah banyak terjadi perkembangan-perkembangan dalam dunia pendidikan Islam. Istilah pendidikan Islam klasik dalam tulisan ini adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan individu, kelompok tertentu atau pemerintah/lembaga pemerintah, formal atau non-formal dalam periode tertentu pada masa pertumbuhan dan perkembangan Islam. Kegiatan itu dilakukan di rumah-rumah, majlis, masjid/halaqah dengan jenjang pendidikan dasar (kuttab), menengah (masjid/masjid khan, zawiyah) sampai tingkat tinggi (madrasah/al-Jamiah). Tulisan ini membahas isi dan bentuk kurikulum serta metode lembaga pendidikan Islam klasik.
PERENCANAAN KARIER SISWA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Heni sulusyawati; Susi Hardianti; Nurul Jannah; Muhammad Solihin
Psikodidaktika Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Psikodidatika
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v6i2.2194

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih ditemukan siswa yang mengabaikan perencanaan karier yang akan digeluti nantinya dan masih ada siswa yang mengalami kebingungan dalam memilih jurusan yang akan di masuki di perguruan tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui gambaran perencanaan karier siswa dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di SMA Negeri 5 Kelas XI Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus persentase. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 5 Kota Bengkulu yang berjumlah 250 siswa. Jumlah sampel sebanyak 154 orang yang dipilih dengan teknik proportional random sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala perencanaan karier dengan nilai reliabilitas sebesar 0,751. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gambaran perencanaan karier siswa dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di SMA Negeri 5 Kelas XI Kota Bengkulu berada pada kategori tinggi. Berdasarkan sub variabel yang dilihat yaitu pemahaman diri 73,90%, pengetahuan tentang dunia kerja 75,53%, dan pencocokkan kemampuan diri dengan pengetahuan dunia kerja 78,86%. Berdasarkan ketiga sub variabel tersebut semua berada pada kategori tinggi. Artinya siswa SMA Negeri 5 Kelas XI sudah memiliki perencanaan karier yang matang dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asen (MEA). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih ditemukan siswa yang mengabaikan perencanaan karier yang akan digeluti nantinya dan masih ada siswa yang mengalami kebingungan dalam memilih jurusan yang akan di masuki di perguruan tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui gambaran perencanaan karier siswa dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di SMA Negeri 5 Kelas XI Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus persentase. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 5 Kota Bengkulu yang berjumlah 250 siswa. Jumlah sampel sebanyak 154 orang yang dipilih dengan teknik proportional random sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala perencanaan karier dengan nilai reliabilitas sebesar 0,751. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gambaran perencanaan karier siswa dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di SMA Negeri 5 Kelas XI Kota Bengkulu berada pada kategori tinggi. Berdasarkan sub variabel yang dilihat yaitu pemahaman diri 73,90%, pengetahuan tentang dunia kerja 75,53%, dan pencocokkan kemampuan diri dengan pengetahuan dunia kerja 78,86%. Berdasarkan ketiga sub variabel tersebut semua berada pada kategori tinggi. Artinya siswa SMA Negeri 5 Kelas XI sudah memiliki perencanaan karier yang matang dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asen (MEA).
KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DENGAN ANAK DALAM MENCEGAH LGBT PERSPEKTIF AL-QURAN Muhammad Solihin; Akhmad Rifa’i; Robby Aditya Putra
Nizham Jurnal Studi Keislaman Vol 11 No 01 (2023): Nizham: Jurnal Studi Keislaman
Publisher : Pascasarjana IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/nizham.v11i01.6443

Abstract

Abstract In Indonesia, the number of cases involving LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, And Transgender) individuals continues to rise. It is anticipated that parental role will prevent children from engaging in sexual behavior. From the perspective of the Qur'an, this article presents descriptive analytic methods for illustrating how interpersonal communication between parents and children can help prevent LGBT. According to the review, interpersonal communication between parents and children is crucial to preventing LGBT behavior. Preventing LGBT behavior through interpersonal communication between parents and children. Before explaining the dangers of LGBT behavior, the Koran's perspective can be started with openness, empathy, support, equality, and a positive attitude. It is hoped that parents will be better able to encourage their children to express what is on their minds so that they can communicate effectively through honesty and openness. Keywords: Interpersonal Communication, LGBT, Al-Qur'an Perspective Abstrak Di Indonesia, jumlah kasus yang melibatkan individu LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) terus meningkat. Peran orang tua diharapkan akan mencegah anak-anak untuk melakukan perilaku seksual. Dari perspektif Al-Qur'an, artikel ini menyajikan metode analisis deskriptif untuk menggambarkan bagaimana komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak dapat membantu mencegah LGBT. Menurut review, komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak sangat penting untuk mencegah perilaku LGBT. Mencegah perilaku LGBT melalui komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak. Sebelum menjelaskan bahaya perilaku LGBT, perspektif Alquran bisa dimulai dengan keterbukaan, empati, dukungan, kesetaraan, dan sikap positif. Diharapkan para orang tua lebih mampu mendorong anaknya untuk mengungkapkan apa yang ada di pikirannya sehingga dapat berkomunikasi secara efektif melalui kejujuran dan keterbukaan. Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, LGBT, Perspektif Al-Qur'an
Portrait of the Revitalization of Arabic Language Learning Using Technological Developments for the Future Muhammad Solihin; M.Tholibin Azhari; Mujiburrahman; Abdul Aziz
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 7 No. 2 (2024)
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afkarjournal.v7i2.1012

Abstract

The object is one of the discussions on the Future of Development of Arabic Language Learning Media and Technology which functions to form, among other things, learning media and improving the quality of teaching human resources so that they are professional, innovative and competitive. Arabic in Indonesia is one of the foreign languages studied in formal and non-formal educational institutions. Therefore, the author will examine, among other things, learning media and improving the quality of teaching human resources so that they are professional, innovative and competitive. Thus, so that the Arabic language learning process runs well, has competitiveness and is able to compete with other foreign language learning, it is necessary to master the Arabic language learning methodology. Another way is to be able to use modern internet-based learning media in accordance with the information technology era. Even though it is in a local educational institution, it is able to compete with other international educational institutions. On the other hand, according to Prananto Sukmajaya (an information technology expert) said that the urgent development of information technology has transformed the concept of computer-based education (CBE) into information technology-based education. Information technology can integrate computers, the internet and other information system facilities into tools that empower the teaching and learning process to be more creative, innovative and competitive.
Penerapan Hukum Ketenagakerjaan Terhadap Pekerja/Buruh Yang Mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Menurut Undang-Undang N0.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Rizki Maulana Efendi; Enjum Jumhana; Rizki Apriansyah; Muhammad Solihin; Rosyd Wardan
Jembatan Hukum : Kajian ilmu Hukum, Sosial dan Administrasi Negara Vol. 2 No. 1 (2025): Maret : Jembatan Hukum : Kajian ilmu Hukum, Sosial dan Administrasi Negara
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/jembatan.v2i1.1298

Abstract

Termination of Employment (TOE) is the termination of an employment relationship due to a matter that results in the expiration of rights and obligations between workers/laborers and employers regulated in Law No. 13 of 2003 concerning employment and secondary legal materials obtained from employment, internet papers and others. The implementation of termination of employment must be in accordance with Law No. 13 of 2003 concerning employment that termination of employment is carried out in several processes, namely deliberation between employees and the Company, if there is an impasse, the last resort is carried out through the court to decide the case. Therefore, the strength of the implementation of labor law is needed through increased supervision, education for the parties, and optimization of the role of labor dispute resolution institutions.
إستراتيجية التذكرية في تعلم اللغة العربية وتطبيقها Muhammad Solihin
PROCEEDING AL GHAZALI International Conference Vol. 2 (2024): The Future is Now: Adaptation to the World’s Emerging Technologies
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/aicp.v1i1.1364

Abstract

In achieving the highest educational in Arabic language needs an appropriate strategy. In this study the writer explains how to apply the memory strategy in teaching and learning Arabic. In this paper, the writer uses memory strategies as a basic foundation in compling effective material. Many students in institutes and schools are not able to know the meanings of the Arabic word and vocabulary because they are not using the memory strategy. Therefore, in overcoming this problem, students need a memory strategy in learning Arabic in order to focus on the thinking process to strengthen memory through the repetition process so that they get good and maximum results. Oxford said that the second language teaching strategy is a set of steps and procedures that students take in learning a language.
Narasi Digital dan Dialog Antargenerasi: Strategi Pelestarian Budaya Lokal di Era Media Sosial Savri Yansah; Exsan Adde; Muhammad Solihin; Nur Cholis
Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol. 10 No. 2 (2025)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jdk.v10i2.14423

Abstract

Budaya lokal menghadapi tantangan serius akibat derasnya arus globalisasi dan dominasi budaya global yang diperkuat oleh teknologi digital. Meskipun media sosial kerap dianggap sebagai ancaman terhadap keberlangsungan budaya tradisional, platform digital ini justru membuka peluang baru bagi pelestarian budaya yang partisipatif dan kolaboratif. Artikel ini mengkaji bagaimana narasi digital dan dialog antargenerasi dapat dimanfaatkan sebagai strategi pelestarian budaya lokal di era media sosial. Melalui pendekatan kualitatif berbasis kajian literatur sistematis, artikel ini menyoroti peran generasi muda sebagai kreator konten digital serta generasi tua sebagai penjaga memori budaya. Interaksi reflektif antar generasi menjadi kunci terciptanya narasi budaya yang autentik dan berkelanjutan. Artikel ini juga mengusulkan kerangka Intergenerational Cultural Storytelling Framework sebagai panduan konseptual yang mengintegrasikan teori narasi digital, budaya partisipatif, komunikasi lintas generasi, serta konstruksi simbolik komunitas untuk mendukung pelestarian budaya yang relevan di era digital.