Penelitian ini menganalisis pengaruh ketidakmampuan membaca terhadap prestasi akademik siswa di SMP Negeri 1 Mappakasunggu, Kabupaten Takalar. Masalah literasi membaca masih menjadi persoalan nasional, terbukti dari hasil PISA 2022 yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-72 dari 81 negara dan data Asesmen Nasional yang menunjukkan lebih dari 50% siswa SMP memerlukan intervensi pada aspek literasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan triangulasi sumber untuk menjamin validitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidakmampuan membaca berdampak langsung terhadap rendahnya prestasi akademik. Siswa dengan kemampuan membaca rendah hanya memahami teks secara literal, kesulitan menarik makna inferensial, dan sering keliru menjawab soal berbasis teks. Kondisi ini menunjukkan pentingnya penguatan literasi membaca melalui kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua dalam proses pembelajaran di tingkat sekolah menengah pertama.
Copyrights © 2025