Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih dominannya pola pembelajaran Pendidikan Pancasila di sekolah dasar yang bersifat hafalan dan belum menumbuhkan kemampuan berpikir reflektif serta kritis peserta didik. Kondisi ini menunjukkan adanya persoalan epistemologis dalam proses pembentukan pengetahuan mengenai nilai-nilai Pancasila. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan pendekatan epistemologi dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila di MI Ma’arif 02 Bajing Kulon serta mengkaji relevansinya dengan pemikiran Immanuel Kant. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan epistemologi diterapkan melalui tiga aspek utama, yaitu pengalaman empiris, penalaran rasional, dan refleksi moral. Peserta didik tidak hanya menerima materi secara verbal, tetapi dilatih mengamati fenomena nyata, menganalisis kasus, berdiskusi, serta merefleksikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan ini sejalan dengan epistemologi rasional-transendental Immanuel Kant yang menekankan keterpaduan antara pengalaman dan akal budi dalam membentuk pengetahuan dan kesadaran moral. Implikasi penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Pancasila berbasis epistemologi mampu mendorong terbentuknya peserta didik yang kritis, berkarakter, dan memiliki kesadaran moral yang lebih matang. Temuan ini dapat menjadi rujukan bagi guru dalam merancang pembelajaran Pancasila yang lebih reflektif, kontekstual, dan berorientasi pada penguatan karakter, sekaligus memberikan kontribusi bagi pengembangan praktik pendidikan nilai yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman.
Copyrights © 2025