Tingginya turnover intention pada karyawan Generasi Z menjadi isu penting bagi organisasi, mengingat dominasikelompok ini di dunia kerja. Generasi Z memiliki ekspektasi tinggi terhadap work-life balance, namun juga rentanmengalami burnout akibat tekanan kerja dan dinamika lingkungan yang cepat berubah. Penelitian ini bertujuanmenganalisis pengaruh work-life balance terhadap turnover intention dengan burnout sebagai variabel mediasi padakaryawan Generasi Z di Indonesia. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan desain deskriptif dan melibatkan 198responden dari berbagai sektor industri melalui survei daring. Analisis data dilakukan menggunakan Structural EquationModeling–Partial Least Squares (SEM-PLS) dengan bantuan SmartPLS versi 4.1. Hasil menunjukkan bahwa work-lifebalance tidak berpengaruh langsung terhadap turnover intention, tetapi memiliki pengaruh negatif signifikan terhadapburnout. Burnout sendiri terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap turnover intention. Artinya, work-life balanceyang baik dapat menurunkan burnout, yang pada gilirannya menekan keinginan untuk pindah kerja. Temuan inimenekankan pentingnya perhatian organisasi terhadap kesejahteraan mental dan beban kerja karyawan muda. Kebijakanyang mendukung work-life balance tidak hanya meningkatkan retensi, tetapi juga mendorong terciptanya lingkungan kerjayang produktif, adaptif, dan berkelanjutan di era digital.Kata Kunci - Work-Life Balance, Turnover Intention, Burnout, Generasi Z
Copyrights © 2025