Introduction: Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) merupakan kondisi yang mempengaruhi paru-paru dan menghambat proses bernapas, ditandai dengan terbatasnya aliran udara yang masuk ke dalam tubuh dan bersifat progresif. Gejala utama dari COPD mencakup kesulitan bernapas, batuk yang berlangsung lama, dan keluarnya lendir. Banyak pasien merasakan suara mengi dan tekanan di dada. Terapi nebulizer dapat diterapkan kepada pasien yang menderita penyakit pernapasan obstruktif kronis, reaksi alergi, serta infeksi pada paru-paru. Pursed Lip Breathing digunakan untuk menangani isu pembersihan saluran pernapasan yang tidak optimal pada pasien COPD, Deep Breathing Exercise sangat bermanfaat dalam memperbesar volume dan kemampuan paru-paru, dan ACBT dengan efektif dapat menghilangkan dahak, meningkatkan kapasitas paru-paru serta memperbaiki fungsi pernapasan.Case Presentation: Pasien berusia 77 tahun dengan keluhan batuk, sesak disertai demam selama 3 hari, saat ini dahak belum bisa keluar. Terdapat nyeri dada bagian kiri bawah, merasa kesulitan atau ampek saat menarik napas. Nilai sesak dengan borg scale didapatkan skor 5, respiratory rate 28x/menit, saturasi oksigen 92%, mMRC dengan skor 3. Ekspansi thoraks pada axilla 2 cm, ICS 4 didapati 1 cm, processus xipoid 3 cm.Management and Outcome: Setelah pemberian terapi nebulizer, Pursed Lip Breathing, Deep Breathing Exercise dan ACBT selama 3 kali sehari dan dilakukan evaluasi 3 kali dalam sehari, didapati peningkatan saturasi oksigen dari 92% menjadi 95%, penurunan derajak sesak dari 5 menjadi 2, penurunan respiratory rate dari 28x/menit menjadi 22x/menit, dan peningkatan ekspansi sangkar thoraks pada ICS 2, ICS 4 dan prosesus xiphoideus.Conclusion: Manajemen fisioterapi untuk pasien COPD menunjukkan dampak yang baik dalam mengurangi kesulitan bernapas, meningkatkan kapasitas dada, serta fungsionalitas paru-paru, sehingga secara keseluruhan pasien merasakan perbaikan dibandingkan kondisi sebelumnya.
Copyrights © 2025