Penggunaan pestisida sintetis yang berlebihan dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan, serta menyebabkan resistensi patogen. Salah satu alternatif ramah lingkungan adalah pemanfaatan jamur Trichoderma sp. sebagai agen pengendali hayati. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi, mengisolasi, memurnikan, dan mengidentifikasi Trichoderma sp. dari rhizosfer bambu di Desa Leuwibudah, Kecamatan Sukaraja. Metode yang digunakan meliputi pengambilan sampel tanah rhizosfer (500 g), pemancingan menggunakan media daging kelapa, isolasi dan purifikasi pada Potato Dextrose Agar (PDA), serta identifikasi mikroskopis dengan metode kultur slide pada pembesaran 400x. Hasil eksplorasi menghasilkan empat isolat dengan variasi warna hijau dan kuning. Setelah purifikasi, tiga isolat diperoleh sebagai kultur murni, yaitu T1 hijau, T4 hijau, dan T4 kuning. Identifikasi mikroskopis menunjukkan bahwa isolat T4 kuning dapat dikonfirmasi sebagai Trichoderma sp. dengan konidia dan fialid terbentuk sempurna serta pertumbuhan koloni lebih cepat, sedangkan T1 hijau dan T4 hijau belum menunjukkan morfologi lengkap. Penelitian ini menegaskan bahwa rhizosfer bambu berpotensi sebagai sumber isolat lokal Trichoderma sp. yang dapat dikembangkan sebagai biofungisida berbasis kearifan lokal untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
Copyrights © 2025