Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Bioaktivitas Ekstrak Biji Anonna muricata L. terhadap Spodoptera frugiperda J. E. Smith (Lepidoptera:Noctuidae) Ramadhan, R. Arif Malik; Nurhidayah, Siti
Agrikultura Vol 33, No 1 (2022): April, 2022
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v33i1.36627

Abstract

Keberadaan Spodoptera frugiperda menjadi salah satu faktor pembatas produksi jagung di Indonesia. Status S. frugiperda di Indonesia sebagai hama baru pada pertanaman jagung mengakibatkan masih terbatasnya metode pengendalian yang dapat diterapkan. Pola pengendalian menggunakan pestisida sintetik akan menimbulkan permasalahan resistensi di kemudian hari. Pemanfaatan pestisida nabati dinilai sebagai sarana pengendalian alternatif yang dapat digunakan. Tanaman sirsak (Annona muricata) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi dijadikan sebagai pestisida nabati. Pemanfaatan tanaman A. muricata di Indonesia sebagai pestisida nabati telah dilaporkan efektif untuk mengendalikan berbagai hama. Ekstrak metanol biji A. muricata diujikan dengan konsentrasi 0%, 0,2%, 0,4%, 0,8%, dan 1,6%. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak biji A. muricata 1,6% dinilai efektif untuk mengendalikan S. frugiperda dengan tingkat mortalitas sebesar 93,33 ± 1,15 % dan nilai LC95 sebesar 3,105%, dapat menghambat laju perkembangan larva hingga 5,85 hari, mempengaruhi keberhasilan pembentukan pupa hingga 33%, dan keberhasilan imago hingga 0%. Akan tetapi, ekstrak metanol biji A. muricata dinilai kurang efektif dalam menghambat aktivitas makan dan pertumbuhan S. frugiperda. Respons penghambatan aktivitas makan teramati hanya sebesar 32,43% dan pengaruhnya terhadap penghambatan pertumbuhan larva tidak berbeda nyata dengan perlakuan lain. Ekstrak biji A. muricata dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian S. frugiperda namun perlu dikembangkan dengan menguji fraksi pelarut lain maupun dengan mengombinasikan ekstrak biji A. muricata dengan tanaman lain.
UJI VERIFIKASI Trichoderma sp. ISOLAT MANGKUBUMI, KOTA TASIKMALAYA SEBAGAI AGENS PENGENDALI HAYATI BERPOTENSI Gumelar, Syam Rizal; Ramadhan, R. Arif Malik; Dewi, Sheli Mustika Sari; Wulandari, Nani; Sani, Juliana; Emila, Nurul Hidayati
Media Pertanian Vol 9, No 1 (2024): Media Pertanian
Publisher : Program Studi Agroteknologi Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/mp.v9i1.10805

Abstract

Jamur Trichoderma sp. merupakan mikroorganisme tanah yang umum digunakan sebagai agens pengendali hayati (APH). Keberadaan Trichoderma sp. dapat dieksplorasi di berbagai wilayah, namun demikian tidak setiap isolat Trichoderma sp. yang didapatkan sesuai dengan standar mutu APH. Penelitian ini bertujuan untuk menguji isolat Trichoderma sp. isolat Mangkubumi berdasarkan standar mutu APH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Trichoderma sp. yang diperbanyak dalam media padat jagung giling sudah memenuhi standar mutu yang berlaku untuk dijadikan sebagai (APH). Hal ini ditunjukan dengan hasil komponen verifikasi Trichoderma sp. yang sudah sesuai, diantaranya produk berwarna hijau, bentuk padat tidak menggumpal, tingkat kerapatan konidia dan viabilitas yang dinilai baik. Adapun kerapatan pada pengenceran 10-3 sebesar 7,5×107 konidia g-1, pada pengenceran 10-4 sebesar 5×108 konidia g-1, pada pengenceran 10-5 sebesar 2,5×109 konida g-1. Adapun viabilitasnya pada pengenceran 10-3 sebesar 76,7%, pada pengenceran 10-4 sebesar 66,7%, pada pengenceran 10-5 sebesar 0,0%. Trichoderma sp. isolat Mangkubumi dinilai telah memenuhi standar mutu untuk digunakan sebagai APH. Trichoderma sp. is a soil microorganism that is commonly used as a biological control agents (BCA). The presence of Trichoderma sp. can be explored in various regions, however, not every isolate of Trichoderma sp. obtained in accordance with BCA quality standards. This study aims to test isolates of Trichoderma sp. Mangkubumi isolates based on BCA quality standards. The results showed that Trichoderma sp. which is propagated in solid media of ground corn has met the applicable quality standards to be used as (BCA). This is shown by the results of the verification component of Trichoderma sp. which are suitable, including a green product, a solid form that does not clump, the level of conidia density and viability is considered good. The density at dilution 10-3 was 7.5×107 conidia g-1, at dilution 10-4 was 5×108 conidia g-1, at dilution 10-5 was 2.5×109 conidia g-1. The viability at dilution 10-3 was 76.7%, at dilution 10-4 was 66.7%, at dilution 10-5 was 0.0%. Trichoderma sp. Mangkubumi isolates were assessed as having met quality standards for use as BCA.
PENGARUH SUHU TERHADAP BOBOT PUPA, FEKUNDITAS DAN FERTILITAS Spodoptera Frugiperda J.E. SMITH Azizah, Dewi Nur; Ramadhan, R. Arif Malik; Firmansyah, Efrin
Agrika Vol. 18 No. 1 (2024)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v18i1.5545

Abstract

ABSTRAKSpodoptera frugiperda J.E. Smith merupakan hama yang menyerang tanaman jagung. Suhu berperan dalam mempengaruhi berbagai aspek biologis S. frugiperda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan suhu terhadap bobot pupa, fekunditas imago dan fertilitas telur S. frugiperda pada skala laboratorium. Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan perbedaan suhu yang terdiri dari 4 taraf yaitu (A) 34℃, (B) 27℃, (C) 19℃, dan (D) 13℃. Setiap perlakuan terdiri dari 5 ekor larva dan diulang sebanyak 6 kali pengulangan sehingga jumlah serangga uji yang digunakan sebanyak 120 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan suhu berpengaruh terhadap bobot pupa, fekunditas imago betina, dan fertilitas telur S. frugiperda. Pada parameter bobot pupa, perlakuan (D) 13℃ merupakan perlakuan terbaik dikarenakan tidak terdapat serangga uji yang mampu membentuk pupa pada perlakuan tersebut. Parameter fekunditas imago betina dapat dipengaruhi oleh perbedaan suhu. Fekunditas imago betina pada perlakuan (C) 19℃, dan (D) 13℃ dinilai sangat rendah dengan nilai berturut-turut sebesar 111,50 ± 60,58 telur dan 0,00 ± 0,00 telur. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa Perlakuan perbedaan suhu mempengaruhi bobot pupa, fekunditas imago betina dan fertilitas telur S. frugiperda. Perlakuan (D) 13℃ merupakan perlakuan terbaik karena tidak terdapat serangga uji yang mampu membentuk pupa. Fekunditas imago betina dan fertilitas telur S. frugiperda pada perlakuan (C) 19 ℃, dan (D) 13 ℃ lebih rendah dibanding perlakuan A & B. Perlakuan (C) 19℃ dapat menekan tingkat penetasan telur S. frugiperda hingga 74.5% dan perlakuan (D) 13℃ dapat menekan penetasan telur hingga 100%.  ABSTRACTSpodoptera frugiperda J.E. Smith is a pest that attacks corn plants. Temperature plays a Spodoptera frugiperda J.E. Smith is a pest that attacks corn plants. Temperature plays a role in influencing various biological aspects of S. frugiperda. The aim of this research was to determine the effect of temperature differences on pupa weight, imago fecundity and egg fertility of S. frugiperda on a laboratory scale. The research was structured based on a completely randomized design (CRD) with different temperature treatments consisting of 4 levels, namely (A) 34℃, (B) 27℃, (C) 19℃, and (D) 13℃. Each treatment consisted of 5 larvae and was repeated 6 times so that the number of test insects used was 120 individuals. The results showed that temperature differences had an effect on pupa weight, female imago fecundity, and S. frugiperda egg fertility. In terms of pupa weight parameters, treatment (D) 13℃ was the best treatment because there were no test insects that were able to form pupae in this treatment. Female imago fecundity parameters can be influenced by temperature differences. The fecundity of female imago in treatments (C) 19℃, and (D) 13℃ was assessed as very low with values of 111.50 ± 60.58 eggs and 0.00 ± 0.00 eggs respectively. The results showed that different temperature treatments affected pupa weight, female imago fecundity and S. frugiperda egg fertility. Treatment (D) 13℃ was the best treatment because there were no test insects capable of forming pupae. The fecundity of female imago and the fertility of S. frugiperda eggs in treatments (C) 19℃, and (D) 13℃ were lower than treatments A & B. Treatment (C) 19℃ could reduce the hatching rate of S. frugiperda eggs by up to 74.5% and treatment (D) 13℃ can suppress egg hatching up to 100%. 
IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN SERANGGA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DI KECAMATAN TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA Permana, Pandu; Ramadhan, R. Arif Malik; Isnaeni, Selvy
Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 8 No. 1 (2024): Agrisaintifika
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v8i1.4529

Abstract

Serangga dalam suatu ekosistem dapat memberikan konstribusi terhadap kehidupan manusia, termasuk peranan serangga dalam ekosistem pertanian. Serangga dalam suatu ekosistem memiliki berbagai peranan, diantaranya sebagai serangga fitofag, polinator, dekomposer, predator ekosistem, dan parasitoid, serta bermanfaat sebagai musuh alami. Keberadaan serangga dalam agroekosistem jagung tentunya dapat mempengaruhi berbagai aspek budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tingkat keanekaragaman serangga pada agroekositem jagung di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya serta mengetahui tingkat dominasi serangga pada agroekosistem jagung dan mengetahui peran dari jenis serangga tanaman jagung. Penelitian dilakukan selama 14 hari dengan  perangkap yellow trap dan light trap. Pemasangan perangkap tersebut diletakan pada tiga titik lokasi yang berbeda serta metode pengambilan sempel menggunakan metode deskriptif  dan serangga yang tertangkap kemudian diidentifikasi. Terdapat  serangga yang teridentifikasi sebagai serangga predator, hama, parasitoid dan pengurai. Hasil yang didapat pada perangkap yellow trap dengan serangga sebagai predator berjumlah 4 jenis serangga. Serangga sebagai hama berjumlah 7 jenis serangga. Serangga sebagai parasitoid 3 jenis. Sedangkan untuk perangap light trap terdapat serangga sebagai predator 1 jenis serangga. Serangga sebagai hama 6 jenis serangga. Serangga sebagai parasitoid 1 jenis serangga dan serangga sebagai pengurai 1 jenis seranga. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus indeks keanekaragaman Shannon-Wienner  dan rumus indeks dominasi Simpson. Dalam  penelitian ini terdapat nilai keanekaragaman pada perangkap yellow trap dengan nilai (H’= 2,023>0,1). Untuk nilai keanekaragaman pada perangkap light trap  dengan nilai  (H=1.799>0,1). Untuk nilai dominasi yang terdapat pada perangkap yellow trap  dengan nilai (C=0,0708<0,5). Untuk nilai Indeks Dominasi dari perangkap light trap menunjukan nilai (C=0,381<0,5).
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK AQUEOUS DAUN PEPAYA TERHADAP PEMBENTUKAN IMAGO, FEKUNDITAS DAN FERTILITAS Spodoptera frugiperda J. E. SMITH Rahmatilah, Cecep; Ramadhan, R. Arif Malik; Nasrudin, Nasrudin
Jurnal Agrivet Vol 29 No 2 (2023): AGRIVET
Publisher : UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/agrivet.v29i2.10126

Abstract

Penggunaan pestisida sintetik mempunyai dampak negatif terhadap permasalahan resistensi dan resurgensi hama. Tanaman pepaya berpotensi sebagai pestisida nabati dalam mengendalikan hama serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak aqueous daun pepaya terhadap aktivitas biologis Spodoptera. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juni hingga September 2022 di Laboratorium Fakultas Pertanian dan laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Perjuangan Tasikmalaya. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 5 taraf perlakuan di antaranya 0%, 1%, 2%, 3%, dan 4% ekstrak daun pepaya. Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 20 unit percobaan. Ekstrak aqueous daun pepaya dengan konsentrasi 1% merupakan perlakuan paling efisien untuk menurunkan tingkat fekunditas imago betina S. frugiperda akan tetapi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap parameter kemampuan pembentukan imago dan fertilitas telur S. frugiperda.
Keragaman Serangga Nokturnal dan Peranannya terhadap Agroekosistem di Kota Tasikmalaya Ramadhan, R. Arif Malik; Mirantika, Dewi; Septria, Dina
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 2 No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v2i2.585

Abstract

Keragaman serangga dinilai dapat memberikan kontribusi terhadap kehidupan manusia, termasuk peranan serangga dalam suatu agroekosistem. Serangga memiliki berbagai peranan dalam agroekosistem meliputi serangga hama, polinator, predator, parasitoid, dan dekomposer. Monitoring serangga merupakan langkah awal yang dapat dilaksanakan guna mengetahui keragaman dan keberadaan serangga dalam suatu agroekosistem. Informasi mengenai keragaman serangga serta peranannya terhadap agroekosistem di kota Tasikmalaya masih sangat terbatas sehingga dirasa perlu untuk melaksanakan monitoring keragaman serangga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pemasangan light trap pada 6 kecamatan berbeda di kota Tasikmalaya yaitu kecamatan Cihideung, Mangkubumi, Tawang, Tamansari, Kawalu, dan Cibeureum selama tiga hari. Serangga yang terperangkap kemudian diidentifikasi dan ditentukan peranannya terhadap agroekosistem. Berdasarkan hasil pemasangan perangkap dan identifikasi, didapatkan 15 spesies serangga berbeda. Sembilan spesies berperan sebagai hama: Drosophila spp., Oryctes rhinoceros, Lepidioma stigma, Leptocorisa acuta, Acanthocephala spp., Scirpophaga innotata, Helicoperva armigera, Spodoptera frugiperda, dan Spodoptera litura. Tiga spesies sebagai polinator: Anopheles spp., Musca domestica, dan Camponotus pennsylvanicus. Dua spesies sebagai predator: Paederus fuscipes dan Ortethrum sabina. Satu spesies sebagai dekomposer: Coptotermes curvignathus.
Keanekaragaman dan Dominasi Serangga di Persawahan di Kecamatan Mangkubumi, Indihiang, dan Cibereum Kota Tasikmalaya Hidayat, Atep Rendi; Ramadhan, R. Arif Malik; Nasrudin, Nasrudin
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 4 No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v4i2.986

Abstract

Padi merupakan salah satu komoditas pangan utama di Indonesia dengan tingkat konsumsi yang tinggi. Pada ekosistem tanaman padi terdapat keanekaragaman dan dominasi serangga. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui indeks keanekaragaman serangga, dominasi serangga dan peranan serangga tersebut di dalam ekosistem area persawahan sistem irigasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2021 ketika tanaman sudah masuk fase vegetatif dengan interval 1 hari dari 7 kali pengamatan, bertempat di Kecamatan Indihiang, Mangkubumi dan Cibeureum Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dilakukan menggunakan perangkap kuning (yellow trap) menggunakan metode rumus Shannon-Wienner untuk mengetahui Indeks keanekaragaman serangga dan menggunakan rumus Indeks Simpson untuk mengetahui Indeks dominasi serangga. Hasil penelitian menunjukan terdapat 51 ekor serangga yang terperangkap pada area persawahan dengan nilai indeks keanekaragaman dan nilai indeks dominasi di Kecamatan Mangkubumi 1,53 dan 0,186, Indihiang 1,839 dan 0,162, Cibeureum 1,579 dan 0,193. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman serangga pada ke tiga daerah tergolong sedang sampai tinggi. Selain itu, tidak ditemukan jenis serangga yang mendominasi di daerah tersebut.
Keragaman dan Dominasi Serangga Nokturnal di Inkubator Fakultas Pertanian Universitas Perjuangan Tasikmalaya Ramadhan, R. Arif Malik; Amalia, Istia Siti; Azizah, Dewi Nur; Nurhidayah, Silvia
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 2 (2023): December (In Press)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v5i2.1249

Abstract

Berdasarkan aktivitasnya serangga dapat digolongkan menjadi serangga diurnal dan serangga nokturnal. Kebanyakan serangga nokturnal memiliki peranan sebagai hama yang dapat mempengaruhi kegiatan budidaya pada agroekosistem. Salah satu metode untuk memonitor, mempelajari, memprediksi, dan mengendalikan berbagai hama nokturnal dalam agroekosistem ialah dengan pemanfaatan perangkap cahaya. Pemanfaatan perangkap cahaya bertujuan untuk memonitor peranan serangga nokturnal, indeks keragaman, dan indeks dominansi di sekitaran Inkubator Fakultas Pertanian Universitas Perjuangan Tasikmalaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2022 dengan metode pemasangan perangkap cahaya di tiga titik berbeda dengan waktu pengamatan selama tujuh hari. Serangga yang terperangkap kemudian diidentifikasi hingga tingkat spesies kemudian dihitung jumlah populasi yang terperangkap untuk selanjutnya dihitung dingkat keragaman dan dominansinya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, terdapat 17 spesies serangga yang terperangkap yang memiliki perananan berbeda-beda. Sebanyak 14 spesies serangga berperan sebagai hama, 2 spesies serangga sebagai predator, dan 1 spesies serangga sebagai polinator. Berdasrakan indeks keragaman serangga yang terperangkap diketahui bahwa Inkubator fakultas memiliki indeks keragaman serangga yang sedang dengan nilai indeks keragaman secara keseluruhan sebesar H’ = 2,641 yang berarti keanekaragamannya sedang, tekanan ekologisnya sedang, dan kondisi ekosistemnya pun cukup seimbang. Berdasarkan indeks dominansi di Inkubator Fakultas Pertanian Universitas Perjuangan memiliki nilai sebesar C = 0,081 yang berarti tidak terdapat serangga yang mendominasi pada agroekosistem tersebut.
Efektivitas Trichoderma viride Sebagai PGPR pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Hizbillah, Syandra Tiara; Ramadhan, R. Arif Malik; Firmansyah, Efrin
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 6 No 1 (2024): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v6i1.1422

Abstract

Pemanfaatan T. viride sebagai PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dapat berperan sebagai mikroorganisme yang dapat meningkatkan kesuburan tanah. Penelitian dilaksanakan pada bulan September hingga Desember 2022 yang bertempat di lahan percobaan Universitas perjuangan Tasikmalaya dan proses penanaman isolat dilaksanakan di Laboratorium BPTPH Wilayah V Kota Tasikmalaya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dosis T. viride yang efisien untuk pertumbuhan cabai merah, mengetahui pengaruh T. viride pada fase vegetatif dan generatif pada budidaya tanaman cabai merah, persentase hambatan T. viride sebagai PGPR terhadap Fusarium oxysporum secara in vitro, serta mengetahui efektivitas T. viride sebagai PGPR bagi tanaman cabai merah. Perlakuan yang diujikan dalam penelitian merupakan variasi dosis T. viride, di antaranya T0 (0 g), T1 (2,5 g), T2 (5 g), T3 (10 g), T4 (15 g), dan T5 (20 g). Rancangan percobaan yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan T5 memperoleh hasil lebih unggul pada beberapa parameter seperti tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, panjang akar, jumlah buat, bobot buah, dan persentase hambatan jamur. Aplikasi T. viride sebagai PGPR efektif terhadap fase vegetatif dan generatif tanaman.
Pengaruh Controlled Release Fertilizer terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) dan Tanah di Tasikmalaya Amanda, Adinda Putri; Ramadhan, R. Arif Malik; Zahra, Intan Nurul Az
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 7 No 1 (2025): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v7i1.2072

Abstract

Padi (Oryza sativa L.) ialah komoditas pangan yang dijadikan bahan pokok utama untuk masyarakat Indonesia. Produktivitas padi harus terus dijaga dengan menggunakan pupuk yang tepat. Berbagai jenis pupuk diuji termasuk Controlled Release Fertilizer (CRF), Pupuk CRF memiliki mekanisme melepaskan nutrisi untuk tanaman secara bertahap sesuai dengan kebutuhan tanaman. Penelitian ini memiliki tujuan dapat melihat dampak beragam jenis pupuk anorganik terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan padi dan P tersedia tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada September-Desember 2024, penelitian lapangan dilaksanakan di screen house Fakultas Pertanian Universitas Perjuangan Tasikmalaya dan analisis kimia tanah dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi. Penelitian menerapkan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang meliputi dari empat perlakuan dan empat ulangan, yaitu: Kontrol (tanpa pemberian pupuk anorganik), 1 dosis pupuk tunggal N,P, dan K, 1 dosis pupuk majemuk NPK, dan 1 dosis pupuk CRF. Hasil penelitian memperlihatkan aplikasi beragam jenis pupuk anorganik tidak memberikan hasil terhadap tinggi tanaman, tetapi pemberian CRF mampu memberikan hasil terbaik terhadap jumlah anakan dan P tersedia tanah.