Background: The development of tourism potential, including coastal tourism, must consider several factors, including tourism health. Banding Village, Rajabasa District, South Lampung Regency, has beaches with significant potential for development as tourist destinations. Furthermore, the development of coastal tourism potential needs to be accompanied by tourism health education. Purpose: To increase public knowledge about tourism health, including disease prevention, environmental health, safety support for tourism activities, and food safety at tourist sites. Method: The outreach activity was held on Sunday, August 31, 2025, attended by 20 integrated health post (Posyandu) cadres and community members in Banding Village, Rajabasa District, South Lampung Regency, representing each hamlet in Banding Village. The community service program consisted of focus group discussions (FGDs), the creation of information media, and direct outreach activities for the community. Data on knowledge levels was measured using a questionnaire containing questions related to the outreach material. The answers to the questionnaire given and filled out by the cadres before the extension activities were used as pre-test data, while the questionnaire with the same questions given after the extension activities was used as post-test data. Results: Data obtained showed that before the outreach program, the majority of cadres and residents of Banding Village had a level of knowledge about tourism health in the very poor and sufficient categories, with 7 (35.0%) and 10 (50.0%) respectively. However, after the outreach program, understanding of tourism health increased to good (10) and very good (10). Conclusion: This outreach program was quite effective in increasing community knowledge about tourism health and tourism environmental health. Increased community knowledge and understanding of tourism health also contributed positively to disease prevention efforts in tourism areas, food safety, and environmental health in tourism areas. Suggestion: It is hoped that cadres and residents who have acquired this knowledge will continuously monitor public health issues related to tourism activities and can make positive contributions to other communities in efforts to implement sustainable programs. Keywords: Beach tourism; Health education; Tourism environment; Tourism health Pendahuluan: Pengembangan potensi wisata, termasuk wisata pantai, harus memperhatikan beberapa hal termasuk kesehatan pariwisata. Desa Banding, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, memiliki pantai yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata. Di sisi lain, pengembangan potensi wisata pantai, perlu disertai dengan edukasi kesehatan pariwisata. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan kepariwisataan yang mencakup pencegahan penyakit, kesehatan lingkungan, dukungan keselamatan pada aktivitas wisata dan kesehatan pangan di tempat wisata. Metode: Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 31 Agustus 2025 yang dihadiri oleh 20 orang kader posyandu dan masyarakat di Desa Banding, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, yang merupakan perwakilan dari masing-masing dusun di Desa Banding. Rancangan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari focus group discussion (FGD), pembuatan media informasi dan kegiatan penyuluhan langsung kepada masyarakat. Pengukuran data tentang tingkat pengetahuan, dilakukan dengan kuesioner berupa pertanyaan yang terkait dengan materi penyuluhan. Jawaban kuesioner yang diberikan dan di isi oleh kader sebelum kegiatan penyuluhan adalah sebagai data pre-test sedangkan kuesioner dengan pertanyaan yang sama diberikan setelah kegiatan penyuluhan adalah sebagai data post-test. Hasil: Mendapatkan data bahwa sebelum dilakukan penyuluhan mayoritas kader dan masyarakat Desa Banding memiliki tingkat pengetahuan tentang kesehatan wisata dalam kategori sangat kurang dan kategori cukup yaitu masing-masing sebanyak 7 orang (35.0%), sedangkan setelah dilakukan penyuluhan terdapat peningkatan pemahaman kesehatan wisata menjadi kategori baik sebanyak 10 (50.0%) dan kategori sangat baik sebanyak 10 orang (50.0%).. Simpulan: Kegiatan penyuluhan ini cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan wisata dan kesehatan lingkungan pariwisata. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang kesehatan wisata juga berkontribusi positif terhadap upaya pencegahan penyakit pada masyarakat di daerah wisata, kesehatan pangan dan kesehatan lingkungan di daerah pariwisata. Saran: Diharapkan para kader dan masyarakat yang telah mempunyai pengetahuan untuk selalu melakukan monitoring terkait kesehatan masyarakat terhadap aktivitas kepariwisataan dan dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat lainnya dalam upaya penerapan program yang berkelanjutan.
Copyrights © 2025