Pada era modern yang ditandai dengan meningkatnya individualisme dan melemahnya kepekaan sosial, Pendidikan Agama Islam (PAI) menghadapi tantangan besar dalam menumbuhkan empati dan kepedulian terhadap sesama. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji integrasi nilai-nilai sosial dan kemanusiaan dalam kurikulum PAI sebagai upaya membangun karakter empatik di kalangan peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui kajian literatur, analisis dokumen kurikulum, serta wawancara dengan guru PAI di tiga sekolah menengah. Data dianalisis secara tematik untuk melihat sejauh mana nilai sosial dan kemanusiaan diinternalisasikan dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun kurikulum PAI memiliki landasan moral dan sosial yang kuat, implementasinya masih dominan pada aspek kognitif dan ritual, sehingga belum sepenuhnya menyentuh ranah afektif peserta didik. Guru yang menerapkan kegiatan berbasis aksi sosial—seperti layanan masyarakat, kepedulian lingkungan, dan program dukungan teman sebaya—mengalami peningkatan nyata pada sikap empati, kerja sama, serta tanggung jawab sosial siswa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi dimensi sosial dan kemanusiaan dalam PAI tidak hanya memperkuat pendidikan moral, tetapi juga menyiapkan peserta didik menjadi pribadi yang berbelas kasih dan berorientasi pada kemaslahatan sosial di tengah arus individualistik. Diperlukan pelatihan guru, model pembelajaran kontekstual, dan kemitraan sekolah dengan masyarakat untuk mewujudkan transformasi pendidikan berbasis empati secara berkelanjutan.
Copyrights © 2025