Penelitian ini bertujuan menganalisis perbandingan respons dinamik berupa simpangan lateral akibat beban gempa pada bangunan bertingkat tujuh lantai di berbagai klasifikasi tanah di Indonesia. Fokus kajian adalah pentingnya perencanaan struktur yang tidak hanya aman, tetapi juga efisien secara ekonomis. Berbeda dengan aspek arsitektural atau MEP, perencanaan struktur harus mempertimbangkan parameter lokal seperti spektrum respons gempa dan karakteristik geoteknik. Studi ini menggunakan desain bangunan perkantoran di Tangerang sebagai studi kasus, lalu memodelkannya pada tiga lokasi berbeda yaitu Denpasar, Batam, dan Merauke dengan karakteristik seismik dan tanah yang bervariasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan desain identik pada lokasi berbeda menghasilkan respons dinamik yang tidak seragam. Simpangan lateral yang melebihi ambang batas dapat membahayakan struktur, sedangkan simpangan terlalu kecil menandakan desain yang tidak efisien. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa struktur di atas tanah sedang (Site Class D) cenderung mengalami simpangan lateral lebih kecil dibandingkan tanah lunak (Site Class E). Temuan ini menegaskan pentingnya menyesuaikan parameter desain dengan kondisi lokasi proyek. Implikasi penelitian ini mendukung pendekatan berbasis kinerja (Performance-Based Design) dalam perencanaan struktur tahan gempa. Rekomendasi desain yang dihasilkan tidak hanya meningkatkan keselamatan, tetapi juga efisiensi biaya dengan mempertimbangkan kondisi lokal.
Copyrights © 2025