Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Dasar Geoteknik Bagi Tukang Bangunan Di Wilayah Rawan Gempa Pandeglang Vidayanti, Desiana; Komerdevi, Det; Putro, Baskara Widy Artyanto; Seno, Prihadmadi Anggoro
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v6i2.6691

Abstract

Kabupaten Pandeglang di Provinsi Banten merupakan wilayah rawan gempa, yang didominasi oleh endapan aluvial dan tanah lepas yang belum terkonsolidasi, terutama di dataran rendah dan zona pesisir. Jenis tanah ini cenderung memperkuat guncangan gempa melalui efek amplifikasi, sehingga meningkatkan risiko kerusakan bangunan. Di sisi lain, mayoritas rumah di wilayah ini dibangun oleh tukang bangunan lokal tanpa pelatihan geoteknik maupun pengetahuan dasar struktur tahan gempa. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tukang bangunan mengenai jenis dan perlapisan tanah, pemilihan fondasi yang sesuai, serta pengenalan terhadap alat uji sondir (Cone Penetration Test/CPT) sebagai bagian dari penyelidikan tanah sederhana. Metode pelaksanaan meliputi penyuluhan partisipatif, pemutaran video edukatif, dan diskusi interaktif. Kegiatan ini melibatkan 15 tukang lokal di Kecamatan Menes. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test, serta refleksi peserta terhadap materi pelatihan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan rata-rata sebesar 75% pada aspek pengetahuan jenis dan perlapisan tanah, serta 263% pada aspek pemahaman alat sondir. Luaran kegiatan mencakup modul panduan, video pelatihan, dokumentasi, serta komitmen mitra terhadap keberlanjutan program. Meskipun tidak mencakup praktik lapangan, pelatihan ini telah berhasil meningkatkan kesiapan kognitif peserta. Program ini dinilai efektif dalam menjawab kebutuhan pelatihan teknis dasar bagi tukang bangunan, dan berpotensi direplikasi di wilayah serupa atau diintegrasikan dalam program sertifikasi tukang dan kegiatan MBKM di perguruan tinggi.
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK RESPON SPEKTRA PADA TANAH TIDAK TERLIKUEFAKSI DAN TERLIKUEFAKSI DENGAN METODE SITE-SPECIFIC RESPONSE ANALYSIS (SSRA) Komerdevi, Det; Nabila, Nabila
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 9, No 2 (2020): Volume 9, Nomor 2, November 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v9i2.17291

Abstract

Respon spektra dipermukaan tanah bisa diperoleh secara langsung dengan mengalikan respon spektra di batuan dasar terhadap faktor amplifikasi tertentu yang direkomendasikan dalam SNI-1726-2019 dan ASCE7-16, berdasarkan situs kelas (site class) tanah 30 meter teratas (Vs30). Hal ini bisa terapkan untuk jenis tanah keras (SC), tanah sedang (SD) dan tanah lunak (SE). Namun, untuk jenis tanah khusus (SF) terdapat ketentuan khusus dalam menentukan respon spektra dipermukaan yaitu dengan merambatkan gelombang gempa dari batuan dasar menggunakan metode site-specific response analysis (SSRA). Salah satu jenis tanah khusus (SF) adalah lapisan pasir yang berpotensi terjadi likuifaksiPenelitian ini dilakukan pada suatu desain Jembatan di Bali dengan mempertimbangkan beban gempa untuk periode ulang 1000 tahun atau 7% probabilitas terlampai dalam 75 tahun. Nilai respon spektra dibatuan dasar diperoleh dengan menggunakan metode probabilistik seismic hazard analysis (PSHA) dengan mempertimbangkan semua sumber gempa (shallow crustal/fault, megathrust, dan benioff) dalam jarak radius 500 km yang dapat berpengaruh site yang ditinjau.Rekomendasi respon spektra dipermukaan untuk kondisi tidak terlikuifaksi telah digenerate menggunakan metode site-specific response analysis (SSRA) dengan software NERA (Non-linear earthquake response analysis) diperoleh nilai PGA=0.356 g dan SMs=0.890 g. Untuk kondisi terlikuifaksi dilakukan reduksi nilai kuatan tanah (shear strength degradation) dan di plotkan ke soil profile kecepatan gelombang geser (Vs). Perbandingan respon spektra kondisi terlikuifaksi dan tidak terlikuifaksi cukup besar yaitu 13 % untuk PGA dan SMs, akan sangat berpengaruh untuk struktur dengan periode lebih besar dari 0.5 detik karena kurva respon spektra akan bergeser kekanan sebesar 0.31 detik untuk Ts dan 0.06 detik untuk T0
Peningkatan Pemahaman Masyarakat Tentang Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Menjadi Eco-Enzyme di Kelurahan Meruya Selatan Komerdevi, Det; Widodo, Budi Dermawan; Indriany, Sylvia; Tsarwan, Oties
Jurnal Pengabdian West Science Vol 3 No 07 (2024): Jurnal Pengabdian West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpws.v3i07.1369

Abstract

Volume sampah organik yang berasal dari rumah tangga berupa sisa-sisa makanan setiap harinya semakin meningkat, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Sedangkan sifat sampah organik berupa sisa-sisa makanan ini cepat membusuk, jika tidak dikelola dengan baik maka dapat berdampak terhadap timbulnya berbagai penyakit warga, ketidak nyamanan lingkungan tempat tinggal warga serta pencemaran udara. Kebanyakan perilaku masyarakat saat ini terhadap sampah organik berupa sisa-sisa makanan adalah langsung membuangnya ke tempat sampah, hal ini bukan merupakan solusi dalam mengurangi penumpukan volume sampah organik, dan sangat bergantung terhadap kedatangan petugas kebersihan untuk mengangkut sampah-sampah dari tempat sampah di lingkungan tempat tinggal warga. Maka perlu solusi pengelolaan sampah yang bisa dilakukan secara mandiri oleh masyarakat dengan biaya yang murah dan mudah untuk dilaksanakan. Oleh karena itu dilaksanakan kegiatan pelatihan kepada masyarakat di sekitar Meruya Selatan dalam rangka peningkatan pemahaman masyarakat tentang pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi eco-enzyme di Kelurahan Meruya Selatan. Masyarakat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, terbukti dari hasil kuesioner yang disebar setelah kegiatan menyatakan bahwa 98% masyarakat puas terhadap kegiatan.
Evaluation of liquefaction potential in reworked volcanic-colluvial deposits of the Bawen Area, Semarang Regency Vidayanti, Desiana; Ramli Nazir; Ratnaningsih, Ratnaningsih; Komerdevi, Det; Simatupang , Pintor Tua; Fitriani, Eka Nur
Teknisia Vol 30 No 2 (2025): Teknisia
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknisia.vol30.iss2.art1

Abstract

Liquefaction is a major geotechnical hazard that can severely damage infrastructure in earthquake-prone areas. This study evaluates the liquefaction potential of volcanic–colluvial deposits in Semarang Regency, Central Java, using Standard Penetration Test (SPT) data and the Simplified Procedure of Seed and Idriss (1971). Cyclic Stress Ratio (CSR) and Cyclic Resistance Ratio (CRR) were computed to obtain Factors of Safety (FS) under three earthquake scenarios (Mw = 5.0, 5.9, and 6.5). Results show that for Mw = 6.5, the shallow sandy layers at 0-3 m have FS = 0.07-0.21 (highly susceptible), while the 4.5-9 m interval is FS = 0.8-0.96 (marginal to near-threshold) and and the >10 m strata remain stable (FS > 1.2). For Mw = 5.9, shallow liquefaction is confined to 0-3 m (FS = 0.09-0.27), with the 4.5-9 m zone showing FS = 1.0-1.2 (marginal to stable). Even for Mw = 5.0, the 0-3 m layer yields FS = 0.14-0.41, indicating liquefaction susceptibility, whereas deeper layers are stable (FS > 1.0-1.2). These findings indicate that loose, saturated silty-sand layers with shallow perched groundwater are the most critical to cyclic softening. The site is underlain by reworked volcanic-colluvial materials derived from Mount Ungaran, characterized by fine-grained, near-saturated deposits within the upper 10 m. Compared with previous studies in northern Semarang, this study highlights the moderate liquefaction susceptibility of southern volcanic-colluvial terrains, an area rarely analyzed in Central Java and provides practical insights for toll-road foundation design and mitigation strategies in similar geological settings.