Desain geometri lereng merupakan aspek penting dalam pembangunan infrastruktur di wilayah berkontur, karena berpengaruh langsung terhadap efisiensi lahan dan stabilitas lereng. Sudut kemiringan menjadi parameter utama dalam perencanaan lereng, di mana sudut yang lebih curam menghemat lahan namun meningkatkan risiko longsor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi sudut kemiringan terhadap kestabilan lereng dengan memanfaatkan data uji Standard Penetration Test (SPT) dan perangkat lunak GeoSlope (Slope/W). Tahapan analisis dimulai dari koreksi nilai N-SPT terhadap tekanan overburden, dilanjutkan dengan korelasi parameter tanah seperti kohesi (c), sudut geser dalam (ϕ), dan berat volume (γ). Analisis dilakukan dalam kondisi statis menggunakan metode Bishop Simplified. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lereng eksisting dengan sudut 45° memiliki nilai faktor keamanan (FoS) sebesar 2,093 yang sangat stabil. Pada variasi sudut 55° dan 65°, nilai FoS masing-masing sebesar 1,772 dan 1,549, masih dalam batas aman (FoS > 1,5). Namun, pada sudut 75°, nilai FoS turun menjadi 1,340, di bawah ambang batas kestabilan. Dengan demikian, peningkatan sudut kemiringan hingga 65° masih dapat diterima untuk mengurangi kebutuhan lahan, selama tidak terdapat gangguan eksternal yang signifikan.
Copyrights © 2025