Sebagai petani, prioritasnya adalah hasil panen dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga, termasuk pendidikan anak. Pendapatan orang tua dari hasil produksi kopra akan berdampak pada kebutuhan pendidikan anak, seperti seragam, sepatu, buku, biaya sekolah, dan biaya kuliah yang lebih tinggi. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Penelitian ini menemukan bahwa petani kopra di Desa Taniwel berupaya memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anaknya dengan bekerja sebagai petani kopra untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk biaya pendidikan. Mereka dapat membiayai pendidikan anak-anaknya dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, dengan mengelola keuangan untuk memenuhi biaya kuliah yang lebih tinggi. Bercocok tanam kopra di Desa Taniwel tidak dilakukan setiap hari, tetapi dapat menghasilkan 3-4 kali panen per tahun, kira-kira setiap 3-4 bulan. Meskipun harga kopra terkadang tidak stabil, para petani tetap mencari cara untuk mendukung pendidikan anak-anak mereka dengan mendiversifikasi produk pertanian mereka. Faktor-faktor yang memengaruhi upaya petani kopra untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka antara lain memprioritaskan pendidikan anak di samping kebutuhan lainnya. Meskipun mungkin ada tantangan dalam memenuhi kebutuhan anak-anak, petani dapat mengatasinya dengan melakukan upaya khusus untuk mendukung pendidikan anak-anak mereka, bahkan selama periode tanpa panen kelapa.
Copyrights © 2024