Metekohy, Louisa Marga
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gugatan Perceraian atas Perkawinan yang Tidak Tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA) Ditinjau dari Hukum Islam Sariyani, Sariyani; Metekohy, Louisa Marga
CIVICA: Jurnal Sains dan Humaniora Vol 13 No 2 (2025): Civica: Jurnal Sains dan Humaniora
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/civica.13.2.26-37

Abstract

Penelitian ini membahas proses perceraian atas perkawinan yang tidak tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA), yang dikenal sebagai nikah siri, dengan fokus pada praktik di Pengadilan Agama Kelas IA Ambon. Perkawinan siri secara agama sah karena memenuhi syarat dan rukun nikah, namun tidak memiliki kekuatan hukum negara karena tidak dicatatkan. Akibatnya, pasangan yang ingin bercerai menghadapi hambatan hukum, terutama karena tidak adanya akta nikah sebagai bukti perkawinan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumen terhadap enam pasangan serta hakim Pengadilan Agama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gugatan cerai bagi perkawinan siri tetap diterima pengadilan, tetapi harus melalui proses isbat nikah terlebih dahulu agar perkawinan memperoleh legalitas hukum. Isbat nikah berfungsi untuk mengesahkan perkawinan yang sebelumnya tidak tercatat, sehingga dapat diproses perceraian sesuai ketentuan Kompilasi Hukum Islam (KHI). Proses perceraian kemudian berjalan sebagaimana perceraian biasa, mencakup mediasi, pembacaan gugatan, jawab-menjawab, hingga putusan. Dampak hukum dari isbat nikah adalah pengakuan sah atas status anak, harta bersama, serta perlindungan administrasi hukum. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan pentingnya pencatatan perkawinan untuk memberikan kepastian hukum serta mempermudah penyelesaian perkara perceraian. Temuan ini juga memperlihatkan peran strategis Pengadilan Agama dalam menangani kasus nikah siri dan perceraian dengan tetap berlandaskan hukum Islam dan hukum positif di Indonesia.
Upaya Petani Kelapa Kopra terhadap Tingkat Pendidikan Anak di Desa Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat Tomilanton, Afrilia; Metekohy, Louisa Marga
CIVICA: Jurnal Sains dan Humaniora Vol 12 No 2 (2024): Civica: Jurnal Sains dan Humaniora
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/civica.12.2.8-16

Abstract

Sebagai petani, prioritasnya adalah hasil panen dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga, termasuk pendidikan anak. Pendapatan orang tua dari hasil produksi kopra akan berdampak pada kebutuhan pendidikan anak, seperti seragam, sepatu, buku, biaya sekolah, dan biaya kuliah yang lebih tinggi. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Penelitian ini menemukan bahwa petani kopra di Desa Taniwel berupaya memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anaknya dengan bekerja sebagai petani kopra untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk biaya pendidikan. Mereka dapat membiayai pendidikan anak-anaknya dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, dengan mengelola keuangan untuk memenuhi biaya kuliah yang lebih tinggi. Bercocok tanam kopra di Desa Taniwel tidak dilakukan setiap hari, tetapi dapat menghasilkan 3-4 kali panen per tahun, kira-kira setiap 3-4 bulan. Meskipun harga kopra terkadang tidak stabil, para petani tetap mencari cara untuk mendukung pendidikan anak-anak mereka dengan mendiversifikasi produk pertanian mereka. Faktor-faktor yang memengaruhi upaya petani kopra untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka antara lain memprioritaskan pendidikan anak di samping kebutuhan lainnya. Meskipun mungkin ada tantangan dalam memenuhi kebutuhan anak-anak, petani dapat mengatasinya dengan melakukan upaya khusus untuk mendukung pendidikan anak-anak mereka, bahkan selama periode tanpa panen kelapa.
Kajian Tradisi Adat Pasaruwey dalam Perspektif Pendidikan Kewarganegaraan di Desa Kamarian Kabupaten Seram Bagian Barat Riripoy, Yanti; Metekohy, Louisa Marga
CIVICA: Jurnal Sains dan Humaniora Vol 14 No 1 (2025): Civica: Jurnal Sains dan Humaniora
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/civica.14.1.44-54

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan dan makna tradisi ritual adat Pasaruway (pohon gupasa) sebagai wujud budaya kewarganegaraan dalam kehidupan masyarakat Desa Kamarian, Kabupaten Seram Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap tujuh tokoh adat yang dipilih secara purposive sampling, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritual adat Pasaruway memegang kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Kamarian karena dianggap sebagai warisan leluhur yang kaya akan nilai-nilai spiritual, sosial, dan budaya. Tradisi ini mencerminkan hubungan yang harmonis antara manusia, alam, dan leluhur serta berfungsi sebagai media doa bersama untuk memohon perlindungan dan kesejahteraan desa. Pelaksanaan Pasaruway melibatkan tahapan-tahapan khusus yang dipimpin oleh tokoh adat dan diiringi oleh simbol-simbol sakral seperti pohon gupasa, tiga tungku batu, dan baileo. Makna Pasaruway tidak hanya religius-magis, tetapi juga mengandung nilai-nilai kewarganegaraan seperti gotong royong, musyawarah, keadilan, dan toleransi, yang merupakan bagian integral dari budaya kewarganegaraan masyarakat Kamari. Oleh karena itu, ritual adat Pasaruway berperan penting dalam memperkuat identitas budaya, membangun solidaritas sosial, dan mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang damai dan beradab di tengah arus modernisasi.