Upaya penghijauan menjadi strategi penting dalam mengatasi degradasi lingkungan, perubahan iklim, serta hilangnya keanekaragaman hayati di Indonesia. Pemberdayaan masyarakat lokal memegang peran strategis dalam keberhasilan program konservasi, termasuk kegiatan penanaman pohon pada kawasan permukiman dan ruang terbuka desa. Bukit Lawang, sebagai kawasan ekowisata berbasis konservasi di tepi Taman Nasional Gunung Leuser, memiliki potensi besar untuk mengembangkan praktik penghijauan berkelanjutan yang terintegrasi dengan aktivitas masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk pemberdayaan masyarakat Bukit Lawang dalam program penghijauan melalui penanaman pohon buah lokal, tingkat partisipasi warga, serta faktor pendukung dan penghambat yang memengaruhi pelaksanaan program. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman pohon buah lokal tidak hanya berkontribusi pada perbaikan ekologi kawasan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Dukungan lembaga lokal, komunitas konservasi, serta adanya kesadaran lingkungan menjadi faktor pendorong utama keberhasilan program. Sementara itu, keterbatasan bibit, kurangnya pendampingan berkelanjutan, dan minimnya fasilitas penyiraman menjadi kendala yang masih ditemui. Penelitian ini menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat melalui penanaman pohon buah lokal merupakan strategi penghijauan yang efektif, multifungsi, dan berpotensi direplikasi pada kawasan ekowisata lainnya.
Copyrights © 2025