ABSTRACT Indonesia has a high potential for natural disasters due to its geological and geographical factors, such as tectonic activity at the convergence of three major world plates and the presence of many active volcanoes. The country’s high vulnerability to earthquakes also makes it prone to liquefaction and cyclic mobility, which can trigger ground settlement and structural damage. This research aims to expand understanding of liquefaction and cyclic mobility potential in South Tangerang and Wakatobi based on soil types and earthquake magnitudes. Two types of analysis were conducted. The cyclic stress method analysis compares cyclic resistance ratio (CRR) and cyclic stress ratio (CSR) using Idriss-Boulanger, Youd-Idriss, Seed et al., and Tokimatsu-Yoshimi methods. The Tsuchida (1970) method maps grain size distribution test data into curves with boundaries indicating susceptibility to liquefaction and cyclic mobility. Soil is considered to have potential for liquefaction and cyclic mobility if the majority of analysis methods confirm this potential. The results show that Wakatobi has a higher potential for liquefaction and cyclic mobility compared to South Tangerang, with susceptible soil layers reaching depths up to 24 meters. This is due to lower N-SPT values and shallow groundwater levels, increasing vulnerability during earthquakes. ABSTRAK Indonesia merupakan negara dengan potensi bencana alam yang tinggi akibat faktor geologis dan geografis, seperti aktivitas tektonik di pertemuan tiga lempeng dunia serta keberadaan banyak gunung api aktif. Hal tersebut menyebabkan Indonesia berpotensi mengalami likuifaksi dan cyclic mobility yang dapat memicu penurunan tanah dan kerusakan struktur. Penelitian ini bertujuan untuk memperluas pemahaman tentang potensi likuifaksi dan cyclic mobility pada tanah di Tangerang Selatan dan Wakatobi berdasarkan jenis tanah dan skala kekuatan gempa. Penelitian menggunakan dua jenis analisis. Analisis cyclic stress method membandingkan nilai cyclic resistance ratio (CRR) dan cyclic stress ratio (CSR) menggunakan metode Idriss-Boulanger, Youd-Idriss, Seed et al., serta Tokimatsu-Yoshimi. Analisis menggunakan metode Tsuchida memetakan data uji distribusi ukuran butir tanah ke dalam bentuk kurva dengan batas-batas distribusi yang rentan mengalami likuifaksi dan cyclic mobility. Tanah dianggap berpotensi mengalami likuifaksi dan cyclic mobility apabila mayoritas dari metode analisis mengkonfirmasi potensi tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa tanah di Wakatobi memiliki potensi likuifaksi dan cyclic mobility yang lebih besar dibandingkan Tangerang Selatan, dengan rentang lapisan tanah rentan hingga kedalaman 24 meter. Hal ini disebabkan oleh nilai N-SPT yang lebih kecil dan elevasi muka air tanah yang dangkal, sehingga lebih rentan mengalami likuifaksi dan cyclic mobility saat terjadi gempa bumi.
Copyrights © 2025