Di Indonesia, penderita autism spectrum disorder meningkat sekitar 500 kasus per tahun. Autism spectrum disorder disebabkan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan berupa paparan timbal (Pb), arsen (As), dan merkuri (Hg) yang dapat pula memengaruhi status gizi anak dengan cara menurunkan penyerapan nutrisi dan menghambat sekresi hormon pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar timbal, arsen, dan merkuri dengan status gizi anak autism spectrum disorder di Kabupaten Banyumas. Penelitian menggunakan rancangan cross-sectional. Sampel diambil dengan purposive sampling. Kriteria inklusi sampel adalah anak autism spectrum disorder dengan usia 1-12 tahun dan orang tua anak mengizinkan anaknya berperan serta dalam penelitian. Sampel rambut diambil sebanyak 3 g dan diperiksa kadar timbal, arsen, dan merkuri dengan metode AAS. Status gizi dinyatakan dengan Z-score untuk anak usia <5 tahun dan untuk anak usia 5-12 tahun dinyatakan dengan IMT/U kemudian dikategorikan menurut grafik CDC 2000. Uji hipotesis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang tidak signifikan kecuali pada uji kadar timbal yang signifikan (r = 0,613; p = 0,045) dengan status gizi (IMT/U) di kelompok usia <5 tahun. Kadar arsen dan merkuri masing-masing nilai r = 0,175, p = 0,606, dan r = 0,296, p = 0,377. Kesimpulan penelitian adalah kadar timbal rambut berhubungan dengan status gizi pada anak autism spectrum disorder usia <5 tahun, dan tidak ada hubungan antara arsen dan merkuri dengan status gizi anak autism spectrum disorder di Kabupaten Banyumas pada semua kelompok usia anak.
Copyrights © 2025