Perkembangan teknologi digital menghadirkan berbagai perubahan perilaku pada remaja. Salah satu dampak yang kurang mendapat perhatian adalah meningkatnya tingkat kegabutan (boredom) yang dapat memengaruhi kondisi emosional, motivasi akademik, dan capaian belajar. Lingkungan pesantren sebagai boarding school memiliki aturan ketat dan rutinitas padat yang dapat menjadi faktor protektif sekaligus risiko munculnya kegabutan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tingkat kegabutan siswa Pesantren Muhammadiyah Boarding School Darul Arqom Simalungun, pola penggunaan teknologi, hubungan keduanya, serta faktor-faktor lain yang memengaruhi kegabutan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain survei korelasional. Instrumen penelitian meliputi Skala Kegabutan dan Kuesioner Penggunaan Teknologi. Hasil penelitian menunjukkan adanya tingkat kegabutan kategori sedang–tinggi, dominasi penggunaan teknologi untuk hiburan, dan hubungan positif signifikan antara intensitas penggunaan teknologi dan tingkat kegabutan. Analisis regresi menunjukkan bahwa faktor minat belajar, regulasi pesantren, dan dukungan sosial turut memengaruhi tingkat kegabutan. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi pembinaan pesantren serta memperkuat konsep Statistik Pendidikan dalam memahami fenomena psikologis siswa.
Copyrights © 2025