Rencana Aksi Global WHO 2030 tentang aktivitas fisik bertujuan mencegah dan mengatasi penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes melitus (DM). Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan masalah kesehatan global dengan prevalensi yang terus meningkat, mencapai lebih dari 537 juta kasus pada 2021. Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan peningkatan prevalensi DM dari 6,9% menjadi 8,5%, menegaskan perlunya intervensi efektif. Penderita diabetes dapat melakukan olahraga CRIPE (continuous, rhythmic, interval, progressive, endurance) untuk mengendalikan gula darah. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas latihan aktivitas sedang dalam pengendalian gula darah pada penderita DMT2.Metode quasi-eksperimen dengan desain pre-post test dan kelompok kontrol digunakan. Sampel terdiri dari 60 orang yang dipilih melalui multistage random sampling. Variabel meliputi kadar glukosa darah dan aktivitas fisik berupa senam diabetes yang dilakukan 3-5 hari per minggu selama 30-60 menit per hari. Hasil menunjukkan penurunan signifikan rata-rata gula darah pada kelompok intervensi, yang didominasi perempuan (93,3%) dan berusia 65-70 tahun (40,3%).Temuan ini membuktikan bahwa latihan aktivitas sedang efektif dalam mengendalikan gula darah pada penderita DMT2. Penelitian ini mendukung rekomendasi WHO untuk meningkatkan aktivitas fisik sebagai bagian dari manajemen diabetes dan pencegahan PTM.
Copyrights © 2025