Abstract. This article studies the perceptions of Prayer Fellowship (PF) in GMIT congregations in the Kupang City area about the world and its impact on community development work. The problem is that in PF, developed teachings that are anti-cultural and negative towards the world, as well as skeptical about science and technology, cause a tendency to ignore the responsibility of building community life. The method used in this research is qualitative research. The result showed that the PF perceived the world in three schools of thought, as developed by Olla and Hale, namely first, viewing the world in terms of abstract spirituality; second, a dichotomous attitude towards the world; and third, the world is seen as a space for the implementation of the life of faith and belief. Thus, there is a dichotomy between the world and faith.Abstrak. Artikel ini berisi kajian persepsi Persekutuan Doa (PD) di jemaat-jemaat GMIT dalam wilayah Kota Kupang tentang dunia dan dampaknya bagi pekerjaan pengembangan masyarakat. Latar belakang permasalahnya adalah dalam PD sering berkembang ajaran yang bersifat anti-budaya, negatif terhadap dunia, skeptis menyikapi ilmu pengetahuan dan teknologi, yang menyebabkan kecenderungan mengabaikan tanggung jawab membangun kehidupan masyarakat. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PD mempersepsikan dunia dalam tiga arus pemikiran, sebagaimana yang dikembangkan oleh Paulinus Yan Olla dan Leonard Hale, yaitu pertama, memandang dunia dalam pemahaman spiritualitas abstrak; kedua, sikap dikotomis terhadap dunia; dan ketiga, dunia dipandang sebagai ruang bagi implementasi kehidupan iman dan percaya. Dengan demikian, ada dikotomi antara dunia dan iman.
Copyrights © 2025