Rumput laut dari kelompok Chlorophyta dan Rhodophyta banyak dimanfaatkan di Indonesia sebagai bahan pangan. Caulerpa racemosa, salah satu jenis Chlorophyta, mengandung senyawa bioaktif antioksidan dan antibakteri di antaranya terpenoid, polifenol, alkaloid, dan flavonoid. Tujuan penelitian untuk menentukan kondisi ekstraksi optimal (konsentrasi, rasio padatan:pelarut, dan lama waktu) C. racemosa menggunakan Deep Eutectic Solvents (DES) berdasarkan aktivitas antioksidan dan antibakteri. Penelitian ini menggunakan variabel bebas (konsentrasi DES 5, 10, 15%), padatan : pelarut (1:10, 1:15, 1:20) dan lama waktu maserasi (24, 48, 72 jam). Proses optimasi dilakukan menggunakan metode Response Surface Methodology (RSM) dengan rancangan Box–Behnken melalui perangkat lunak Design Expert versi 13. Aktivitas antioksidan ekstrak C. racemosa berkisar antara 28,46±0,067 hingga 50,50±0,067 mg TE/g DW. Konsentrasi pelarut DES dan waktu maserasi berpengaruh signifikan (p < 0,05), sedangkan rasio padatan terhadap pelarut tidak menunjukkan pengaruh signifikan (p > 0,05). Aktivitas antioksidan menurun pada 15% DES akibat perbedaan polaritas dan viskositas pelarut, sementara viskositas yang lebih rendah meningkatkan efisiensi ekstraksi. Kondisi optimum diperoleh pada 10% DES, rasio 1:20, dan waktu maserasi selama 72 jam. Aktivitas antibakteri terhadap Vibrio harveyi (13 mm) dan Vibrio parahaemolyticus (14,8 mm) juga tertinggi pada kondisi tersebut, kemungkinan karena peningkatan ekstrak senyawa bioaktif. Hasil ini menunjukkan bahwa metode ekstraksi teroptimasi ini dapat direkomendasikan untuk pengembangan produk akuakultur dan pangan fungsional.
Copyrights © 2025