Diare merupakan suatu kondisi buang air besar tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah dan lendir sebagai akibat dari terjadinya proses infalamsi pada lambung atau usus. Diare pada anak dapat berlangsung selama beberapa hari, yang dapat mengakibatkan dehidrasi, gangguan elektrolit, dan malnutrisi, terutama pada anak balita. Anak-anak yang kekurangan gizi, imunitas tubuhnya akan terganggu dan dapat beresiko tinggi mengalami komplikasi yang mengancam jiwa. Tujuan melakukan tindakan pada anak diare untuk memahami manjemen hipovolemia, memiliki Metode studi kasus yang digunakan merupakan penelitian studi kasus deskriptif dengan pendekatan desain wawancara, observasi, dan pengambilan data sekunder.Studi kasus deskriptif adalah jenis studi kasus yang memberikan gambaran khusus dan mengharuskan penelitian dimulai dengan teori deskriptif untuk menjelaskan hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan pada hari pertama sebelum dilakukan implementasi manajemen hypovolemia pasien masih bab encer, pasien tidak mau makan dan minum, pasien tampak pucat bb sebelum sakit 12kg, BB selama sakit 7kg. setlah dilakukan implementasi manajemen hypovolemia tampak pasien sudah mau makan dan minum, bab sudah tidak encer. Kesimpulan setelah dilakukan implementasi manajemen hypovolemia pasien sudah mau makan dan minum, baba sudah tidah encer.
Copyrights © 2025