Laboratorium klinik berperan penting dalam menunjang diagnosis dan pemantauan kondisi pasien termasuk kasus Diabetes Melitus melalui penyediaan hasil pemeriksaan yang akurat dan presisi. Penerapan sistem penjaminan mutu seperti Pemantapan Mutu Internal (PMI) yang melibatkan kegiatan Quality Control (QC) diperlukan untuk memastikan keandalan hasil tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisis hasil QC pemeriksaan glukosa darah sewaktu dan trigliserida di Laboratorium RSUD Sleman, yang menggunakan alat Cobas C311 Chemistry Analyzer untuk menilai stabilitas hasil pemeriksaan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional menggunakan data sekunder dari hasil QC bulan Oktober hingga Desember 2024. Evaluasi QC dilakukan menggunakan grafik Levey-Jennings dan aturan Westgard dengan bahan kontrol harian komersial assayed merk Roche Level 1 (normal) dan Level 2 (high). Bahan kontrol ini berbentuk liofisilat (bubuk). Berdasarkan data QC periode tersebut, masih ditemukan penyimpangan aturan grafik levey-jennings yang memenuhi kriteria peringatan dan penolakan akibat kesalahan acak dan sistematis. Hasil uji akurasi dan presisi QC untuk pemeriksaan glukosa darah sewaktu dan trigliserida masih berada dalam batas toleransi, yaitu akurasi (±10%) dan presisi (5% dan 7%). Hasil evaluasi grafik levey-jennings berdasarkan aturan Westgard menunjukkan tidak adanya nilai kontrol yang memenuhi kriteria pelanggaran aturan , . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa evaluasi QC secara rutin penting dilakukan untuk menjaga kualitas hasil pemeriksaan laboratorium. Jika ada penyimpangan, perlu segera ditindaklanjuti agar hasil tetap valid dan dapat dipercaya.
Copyrights © 2025