Keselamatan pasien merupakan aspek krusial dalam pelayanan kesehatan, di mana insiden keselamatan sering terjadi namun kurang dilaporkan akibat kurangnya transparansi dan budaya pelaporan yang lemah. Sistem Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Terpadu (SIPANDU) dirancang untuk memfasilitasi pelaporan insiden secara terintegrasi, namun efektivitasnya bergantung pada pemahaman dan penggunaan oleh tenaga kesehatan. Topik ini dipilih karena pentingnya meningkatkan transparansi pelaporan insiden untuk mencegah kesalahan medis berulang, membangun budaya keselamatan pasien, dan mendukung akreditasi rumah sakit, yang berdampak langsung pada kualitas pelayanan dan kepercayaan masyarakat. Pengabdian masyarakat ini menggunakan metode edukasi melalui workshop interaktif dan simulasi penggunaan sistem SIPANDU kepada 50 tenaga kesehatan di Rumah Sakit X. Metode meliputi sesi presentasi teori, demonstrasi praktis, dan evaluasi pra-pasca dengan kuesioner untuk mengukur tingkat pemahaman dan motivasi pelaporan. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman penggunaan SIPANDU (dari 65% menjadi 85%), motivasi pelaporan insiden (naik 20%), dan frekuensi laporan insiden keselamatan pasien selama tiga bulan pasca-edukasi. Partisipan melaporkan peningkatan kepercayaan terhadap sistem dan budaya keselamatan yang lebih terbuka. Implementasi edukasi ini penting untuk memperkuat budaya keselamatan pasien secara berkelanjutan, mengurangi risiko insiden, dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Kesimpulannya, edukasi sistem SIPANDU efektif dalam mendorong transparansi dan transformasi budaya keselamatan pasien.
Copyrights © 2025