Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin yang dapat menumpuk pada jaringan ketika terjadi gangguan ekskresi sehingga menyebabkan hiperurisemia dan gout arthritis. Kondisi ini banyak dialami kelompok lanjut usia akibat penurunan fungsi ginjal, pola makan tinggi purin, dan rendahnya aktivitas fisik. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan dan pemeriksaan kadar asam urat dilaksanakan di Aula RW 13 Kelurahan Kalibaru pada 24 Agustus 2025 dengan sasaran 50 peserta, mayoritas lansia. Metode kegiatan meliputi pre-test, penyuluhan dengan ceramah interaktif, diskusi, media leaflet, pemeriksaan kadar asam urat menggunakan alat point-of-care testing, serta post-test. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 29 peserta (58%) memiliki kadar normal, 10 peserta (20%) pra-hiperurisemia, dan 11 peserta (22%) mengalami hiperurisemia. Evaluasi pengetahuan memperlihatkan peningkatan signifikan, dari hanya 10% peserta dengan kategori baik pada pre-test menjadi 76% pada post-test. Temuan ini menegaskan bahwa penyuluhan kesehatan efektif meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai faktor risiko, pencegahan, dan penatalaksanaan sederhana penyakit asam urat. Di sisi lain, proporsi kasus pra-hiperurisemia dan hiperurisemia yang cukup tinggi menunjukkan perlunya tindak lanjut berupa edukasi berkelanjutan, skrining rutin, serta integrasi pemeriksaan asam urat dalam program kesehatan komunitas. Dengan demikian, kegiatan ini berperan penting dalam meningkatkan kesadaran sekaligus menyediakan data deteksi dini hiperurisemia di masyarakat.
Copyrights © 2025