Ikan manyung (Arius thalassinus) merupakan salah satu komoditas perikanan demersal bernilai ekonomis penting yang banyak didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sungai Rengas, Kalimantan Barat. Produksi ikan manyung menunjukkan fluktuasi setiap tahunnya sehingga diperlukan kajian stok untuk mendukung pengelolaan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi stok ikan manyung melalui perhitungan hasil tangkapan per satuan upaya (Catch Per Unit Effort/CPUE), potensi maksimum lestari (Maximum Sustainable Yield/MSY), tingkat pemanfaatan (TPc), serta jumlah tangkapan yang diperbolehkan (Total Allowable Catch/TAC). Data yang digunakan berupa data sekunder produksi tangkapan dan upaya penangkapan dengan jaring insang selama periode 2015–2024. Analisis dilakukan menggunakan model surplus produksi Schaefer. Hasil penelitian menunjukkan nilai MSY sebesar 15.338 kg/tahun dengan upaya optimum sebesar 88 unit/tahun. Tingkat pemanfaatan ikan manyung rata-rata sebesar 89,18% yang tergolong padat tangkap, sedangkan TAC ditetapkan sebesar 12.270 kg/tahun (80% dari MSY). Beberapa tahun menunjukkan kondisi pemanfaatan melebihi TAC, yaitu tahun 2017, 2020, 2022, dan 2024, sehingga berpotensi mengalami overfishing. Hasil penelitian ini menegaskan perlunya pengendalian upaya dan penerapan kuota tangkapan berbasis TAC guna menjaga keberlanjutan stok ikan manyung di PPP Sungai Rengas.
Copyrights © 2025