Diare merupakan gangguan gastrointestinal utama pada anak-anak dan masih menjadi penyebab kematian yang signifikan, terutama pada balita. Daun jambu biji (Psidium guajava L.) telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat antidiare. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis efektif infusa daun jambu biji pada tikus yang disapih menggunakan metode transit intestinal. Tiga puluh tikus sehat secara acak dibagi menjadi enam kelompok: kontrol negatif (air suling), kontrol positif (atropin sulfat 2,5 mg/kg BB), dan empat kelompok perlakuan yang menerima infusa daun jambu biji dengan dosis 100, 200, 400, dan 800 mg/kg BB. Di antara kelompok perlakuan, dosis 200 mg/kg BB menghasilkan penurunan transit intestinal terbesar. Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik yang diamati antara kelompok perlakuan dan kontrol negatif. Hasil ini menunjukkan bahwa dalam rentang dosis yang diperiksa, infusa daun jambu biji tidak menunjukkan efek antidiare yang signifikan pada model tikus pediatrik.
Copyrights © 2025