Konstelasi geopolitik Indo-Pasifik menghadirkan dinamika baru dalam arsitektur keamanan regional yang berdampak langsung pada kepentingan strategis Indonesia sebagai negara kepulauan dan poros maritim dunia. Rivalitas antara Amerika Serikat dan Tiongkok tidak hanya menciptakan ketegangan militer di perairan Laut Cina Selatan, tetapi juga menimbulkan implikasi terhadap strategi keamanan maritim dan kebijakan luar negeri Indonesia. Studi ini bertujuan untuk merekonstruksi konsep keamanan maritim Indonesia melalui pendekatan realisme neoklasik yang menekankan hubungan antara faktor sistemik global dan variabel domestik, seperti persepsi elite, kepemimpinan politik, serta kapasitas institusional negara. Dengan menggunakan metode kualitatif berbasis analisis deskriptif-analitik terhadap dokumen kebijakan, pernyataan resmi, dan literatur akademik, penelitian ini menemukan bahwa kebijakan keamanan maritim Indonesia dibentuk oleh proses interaksi antara tekanan eksternal dan kebutuhan domestik. Meskipun menghadapi keterbatasan sumber daya pertahanan, Indonesia berupaya mempertahankan otonomi strategis melalui diplomasi maritim, kerja sama multilateral, serta konsolidasi visi Poros Maritim Dunia. Temuan ini menegaskan bahwa konsep keamanan maritim Indonesia sedang mengalami rekonstruksi menuju model keamanan adaptif yang memadukan unsur pertahanan, diplomasi, dan pembangunan ekonomi biru.
Copyrights © 2025