Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh akulturasi budaya terhadap etos kerja pedagang pasar tradisional di Kabupaten Gianyar dengan Intercultural Willingness to Communicate (IWTC) sebagai variabel mediasi. Data dikumpulkan melalui metode kombinatif daring dan luring dari 101 responden yang merepresentasikan keberagaman sosial-budaya pedagang pasar tradisional, terutama dominasi perempuan usia produktif dengan tingkat pendidikan menengah dan latar etnis heterogen. Analisis menggunakan Partial Least Square (PLS) menunjukkan bahwa akulturasi budaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap IWTC dan etos kerja. Hasil uji mediasi mengonfirmasi peran IWTC sebagai mediator parsial dalam hubungan antara akulturasi budaya dan etos kerja, dengan nilai koefisien mediasi sebesar 0,336, t-statistik 2,845, dan p=0,004, yang signifikan pada tingkat kepercayaan 95%. Temuan ini menegaskan bahwa akulturasi budaya mendorong pedagang untuk lebih terbuka dan berkomunikasi lintas budaya, yang kemudian memperkuat etos kerja, seperti kedisiplinan, tanggung jawab, dan profesionalisme. Studi ini memberikan kontribusi penting dalam memahami dinamika komunikasi antarbudaya dan pengembangan etos kerja di pasar tradisional yang multikultural, serta menawarkan implikasi praktis untuk mendukung keberlanjutan pasar tradisional di era persaingan pasar modern dan digitalisasi.
Copyrights © 2025