Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Logoterapi untuk Meningkatkan Meaning in Life pada Narapidana Penyalahgunaan Narkotika
Humanitas (Jurnal Psikologi) Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/humanitas.v5i2.3529

Abstract

Prisoners are one of the vulnerable groups who experience psychological problems. Conditions in prisons, limited activities, and deprivation of freedom give rise to psychological problems in prisons, which affect the low meaning of life. The low meaning of life can lead to erroneous meaning for prisoners of drug abuse. Prisoners can think that drug use and drug addiction behavior are the only positive aspects of their lives. The purpose of providing Logotherapy intervention with the Meaning-Centered Psychotherapy technique for prisoners of narcotics abuse in Prison “X” is to increase the meaning of life in prisoners, which is done by inviting inmates to determine the meaning of life through sources of meaning life. The method used in this study is a quantitative method supported by qualitative data derived from observations and interviews. The results showed an effect of giving Logotherapy intervention on the level of meaningfulness of life in the subject. Keywords: Logotherapy, meaning in life, narcotics prisoners
OPTIMALISASI TINGKAT PENGGUNAAN APLIKASI LEARNING MANAGEMENT SYSTEM UNDIKNAS DENGAN BERFOKUS PADA USER INTERFACE & USER EXPERIENCE Nuning Indah Pratiwi; Andi Alif Lakipadada Norman; Ida Bagus Gde Agung Yoga Pramana; Wahyu Indra Satria
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 10 No 3 (2023): September
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v10i3.5417

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan metode pendampingan dilaksanakan di Universitas Pendidikan Nasional Denpasar yang berfokus pada objek berupa aplikasi Learning Management System UNDIKNAS. Tujuan pengabdian ini berupa untuk membantu tim INTENS (Tim IT UNDIKNAS) dalam mengembangkan dan meningkatkan penggunaan Learning Management System UNDIKNAS yang masih tergolong kurang berhasil untuk saat ini. Metode yang digunakan yaitu Double Diamond sebagai salah satu metode dalam UI UX yang berfokus pada permasalahan tanpa melupakan tujuan awal pembuatan proyek ataupun aplikasi. Hasil yang didapatkan akan berupa diagram afinitas mengenai umpan balik terhadap tampilan serta fungsionalitas aplikasi LMS UNDIKNAS. Data dari afinitas diagram tersebut kemudian digunakan menjadi acuan untuk meningkatkan dan mengoptimalisasi UI UX LMS UNDIKNAS
Communication Skills Training at Sibanggede Village Cadets Ida Bagus Gde Agung Yoga Pramana; Nuning Indah Pratiwi
Jurma : Jurnal Program Mahasiswa Kreatif Vol 8 No 1 (2024): JUNI
Publisher : LPPM UIKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jurma.v8i1.2088

Abstract

This community service is carried out by providing communication skills training to Karang Taruna in Sibanggede Village. Communication problems that occur due to misunderstandings between recipients of information and givers of information among Karang Taruna members need to be addressed in order to create effective communication and increase the productivity of the Sibanggede Village Karang Taruna organization. The methods used in this community service are training and education methods. The education provided is related to effective communication and organizational communication. The training provided is in the form of persuasive communication exercises using the role play method. This community service activity provides benefits for all members of the Sibanggede Village Youth Organization, namely increasing understanding and providing new skills in communicating between members of the organization and communicating with the village community.
Penerapan Kearifan Lokal Masyarakat Bali yang dapat Mengurangi Stigma terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa Pramana, Ida Bagus Gde Agung Yoga; Herdiyanto, Yohanes Kartika
Jurnal Psikologi Udayana Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.23 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2018.v05.i02.p01

Abstract

Hasil riset kesehatan dasar pada tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi kasus gangguan jiwa dengan tipe skizofrenia di Indonesia sebesar 1,7 per seribu jumlah penduduk dan untuk prevalensi kasus gangguan jiwa tipe skizofrenia di Bali adalah sebesar 2,3 per seribu jumlah penduduk. Sebagian masyarakat Indonesia memandang gangguan jiwa dengan sudut pandang negatif atau yang biasa disebut dengan stigma. Stigma adalah bentuk prasangka yang mendeskreditkan atau menolak seseorang maupun kelompok karena individu atau kelompok yang ditolak tersebut dianggap berbeda dengan diri kita atau kebanyakan orang. Bali yang dikenal sebagai pulau yang sarat akan budaya dan memiliki kearifan lokal yang mengikat masyarakatnya. Kearifan lokal atau yang dikenal dengan istilah kearifan tradisional merupakan semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman, dan wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntut perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis. Berbagai nilai atau kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Bali seharusnya mampu menekan stigma yang diterima oleh ODGJ di Bali karena nilai atau kearifan lokal tersebut secara langsung mengajarkan individu untuk berperilaku saling menghargai, peduli, dan menjaga keharmonisan satu sama lain, namun pada kenyataannya ODGJ di Bali masih mendapatkan stigma negatif dari lingkungan sekitar. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini difokuskan untuk membahas penerapan kearifan lokal masyarakat Bali yang dapat menurunkan stigma terhadap ODGJ. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi pada total tujuh responden masyarakat Bali dengan dua kategori yaitu masyarakat umum berjumlah empat responden dan tokoh agama berjumlah tiga responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat konsep kearifan lokal masyarakat Bali yang dapat menurunkan stigma terhadap ODGJ yaitu tat twam asi, karma phala, tri kaya parisudha dan tri pramana. Temuan lainnya menunjukkan bahwa selain dapat menurunkan stigma, konsep karma phala ternyata dapat mendorong terbentuknya stigma masyarakat Bali terhadap ODGJ. Kata kunci: Kearifan lokal, stigma, ODGJ, masyarakat Bali.
Peningkatan Kesadaran Siswa Tentang Pengelolaan Sampah Melalui Sosialisasi Dan Pelatihan Pembuatan Ecobrick Sadewa, I Gusti Ngurah Agung Arya; Pramana, Ida Bagus Gde Agung Yoga; Putri, Putu Riana Artyanti; Winayanti, Ratna Devy
Jurnal Abdimas Mandiri Vol. 8 No. 3
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jam.v8i3.4612

Abstract

Permasalahan pengelolaan sampah plastik di lingkungan sekolah, khususnya di SMPN 3 Manggis, Kabupaten Karangasem, masih menjadi tantangan yang perlu diatasi. Akumulasi Sampah plastik dan kurangnya kesadaran siswa terhadap pentingnya pengelolaan sampah mengakibatkan perlunya upaya edukatif untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah dengan memberikan sosialisasi  pelatihan pembuatan ecobrick sebagai salah satu solusi pengelolaan sampah plastik. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi konsep daur ulang dan pengelolaan sampah berbasis metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle), diikuti dengan pelatihan praktis pembuatan ecobrick dari limbah plastik yang telah dikumpulkan. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa para siswa mampu mengaplikasikan materi yang telah diberikan dengan baik yang dibuktikan melalui keberhasilan siswa dalam membuat ecobrick berkualitas. Setiap kelompok siswa menghasilkan ecobrick dengan kepadatan dan kerapatan yang memenuhi standar, sehingga dapat digunakan sebagai produk daur ulang yang bermanfaat. Keberhasilan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tidak hanya tercermin dari aspek teknis pembuatan ecobrick, tetapi juga dari partisipasi aktif dan antusiasme siswa selama proses pelatihan. Hasil akhir dari pelatihan ini adalah sejumlah ecobrick yang siap digunakan, menunjukkan bahwa siswa mampu menerapkan metode pengelolaan sampah yang telah dipelajari dengan baik. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan hasil yang baik bagi siswa dan guru SMPN 3 Manggis dalam peningkatan pemahaman dalam pengelolaan sampah dan keterampilan siswa dalam mengurangi sampah plastik dengan membuat ecobrick. Hasil dari kegiatan ini mendukung upaya pengurangan limbah plastik di lingkungan sekolah secara berkelanjutan.
Upaya Penurunan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui Sosialisasi Program Juru Pemantau Jentik pada Kelurahan Panjer, Denpasar, Bali Gaizka, Andreas Andrew; Pramana, Ida Bagus Gde Agung Yoga
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 5 No 1 (2025): JAMSI - Januari 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1345

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit endemik yang menjadi tantangan kesehatan di Indonesia, khususnya di daerah perkotaan dengan kepadatan penduduk tinggi. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Di Kelurahan Panjer, Denpasar, Bali, kasus DBD cenderung meningkat akibat lingkungan yang tidak terawat dan rendahnya kesadaran masyarakat tentang pencegahan. Program Juru Pemantau Jentik (Jumantik) diperkenalkan sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemantauan jentik nyamuk di rumah masing-masing. Kegiatan ini melibatkan sosialisasi, pelatihan, dan evaluasi perubahan perilaku warga. Sebelum kegiatan, masyarakat cenderung pasif dalam menjaga kebersihan lingkungan, hanya mengandalkan fogging dari pemerintah. Setelah sosialisasi, terjadi peningkatan kesadaran dan inisiatif warga untuk melakukan pemantauan jentik secara rutin dan menjaga kebersihan lingkungan. Dampak program terlihat dari adanya perubahan perilaku warga yang lebih proaktif dalam pencegahan DBD. Evaluasi menunjukkan terbentuknya kader Jumantik yang lebih aktif dan berkelanjutan, yang diharapkan dapat mengurangi risiko penyebaran DBD di masa depan.
The Dilemma of Multi-Role Balinese Working Women in Achieving Self-Harmony Ida Bagus Gde Agung Yoga Pramana; Ida Ayu Ambarini Saraswati; I Putu Dharmawan Pradhana
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 14, No 2 (2025): Volume 14, Issue 2, Juni 2025
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v14i2.19088

Abstract

Bali is known for its strong traditions and culture where women play an important role in defending these values. In the midst of modernization, Generation Z women in Bali, especially in Denpasar City and Badung Regency, face challenges in balancing their roles as workers, wives, mothers, and members of indigenous peoples. This study aims to understand how Balinese women workers who marry at a young age achieve harmony in themselves in the midst of the complexity of multi-role undertaken. This research uses a qualitative method with a phenomenological approach. The research sample consisted of four Balinese women generation Z who were married and worked in the government, private, or entrepreneurial sectors in Badung Regency and Denpasar City. Data were collected through in-depth interviews, passive participation observations, and documentation, which were then analyzed using the Miles and Huberman models with the help of NVivo 14 software. The results of the study show that Balinese female workers experience role conflicts, time conflicts, and behavioral conflicts, which have an impact on work-family conflict and work stress. The main factors that affect this imbalance include triple roles, quarter life crisis, marriage culture shock, and job hopping. To overcome these challenges, the informants apply coping strategies such as work-life balance strategies, role management, time management, outsourcing, and family support. The conclusion of this study confirms that although Balinese women workers strive to achieve harmony within themselves, they still face challenges in fulfilling the aspect of work-life balance. Family support and effective adaptation strategies have an important role in achieving their harmonization of multi-roles. Bali dikenal dengan tradisi dan budaya yang kuat di mana perempuan memainkan peran penting dalam mempertahankan nilai-nilai tersebut. Di tengah modernisasi, perempuan generasi Z di Bali, khususnya di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan peran sebagai pekerja, istri, ibu, dan anggota masyarakat adat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pekerja wanita Bali yang menikah pada usia muda mencapai harmonisasi dalam dirinya di tengah kompleksitas multi peran yang dijalani. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sampel penelitian terdiri dari empat wanita Bali generasi Z yang telah menikah dan bekerja di sektor pemerintahan, swasta, atau wirausaha di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipasi pasif, dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman dengan bantuan perangkat lunak NVivo 14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja wanita Bali mengalami konflik peran, konflik waktu, dan konflik perilaku, yang berdampak pada work-family conflict serta work stress. Faktor utama yang memengaruhi ketidakseimbangan ini meliputi triple roles, quarter life crisis, marriage culture shock, dan job hopping. Untuk mengatasi tantangan tersebut, para informan menerapkan strategi coping seperti work-life balance strategies, manajemen peran, manajemen waktu, outsourcing, serta dukungan keluarga. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa meskipun pekerja wanita Bali berupaya mencapai harmonisasi dalam dirinya, mereka masih menghadapi tantangan dalam memenuhi aspek work-life balance. Dukungan keluarga dan strategi adaptasi yang efektif memiliki peran penting dalam mencapai harmonisasi diri mereka menjalani multi peran.
Pengembangan Lahan Hijau melalui Pendekatan Partisipatif dan Edukatif dalam Mendukung Kualitas Urban Farming Kelurahan Ubung, Kota Denpasar, Provinsi Bali Trisnadevy, Komang Adelia; Pramana, Ida Bagus Gde Agung Yoga
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 5 No 3 (2025): JAMSI - Mei 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1785

Abstract

Berkurangnya lahan pertanian di perkotaan menjadi tantangan bagi ketahanan pangan masyarakat Kelurahan Ubung. Dengan luas wilayah 173 hektar, Kelurahan Ubung, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, memiliki potensi pemanfaatan lahan melalui program Pekarangan Pangan Lestari yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani Jelita. Namun, kualitas tanaman yang terganggu akibat hama, keterbatasan sarana pertanian, aliran listrik yang kurang memadai, dan rendahnya partisipasi anggota Kelompok Wanita Tani Jelita, menjadi tantangan terhadap keberlanjutan Pekarangan Pangan Lestari Kelurahan Ubung. Melalui penyediaan bibit tanaman pangan dan tanaman obat, insektisida alami, pupuk organik dan pupuk cair, serta edukasi terkait pentingnya ketahanan pangan yang berkelanjutan, menjadi solusi dalam mendukung kualitas urban farming Kelurahan Ubung. Kegiatan dilaksanakan melalui pen-dekatan partisipatif dan edukatif, dengan metode observasi, penyusunan program, persiapan sarana per-tanian dan materi edukasi, kegiatan pelaksanaan, serta evaluasi melalui wawancara dan pendampingan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan partisipasi anggota Kelompok Wanita Tani Jelita, pemahaman masyarakat terhadap keterampilan bercocok tanam, serta keberagaman dan kualitas hasil panen. Kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Jelita dalam mendukung kualitas urban farming Kelurahan Ubung yang berkelanjutan.
Peran Regulasi Emosi sebagai Moderator dalam Hubungan antara Stres Akademik dan Cyberslacking: Tantangan Sosial di Era Digital Pramana, Ida Bagus Gde Agung Yoga; Putri, Putu Riana Artyanti; Winayanti, Ratna Devy; Anggreni, Ni Wayan Yuli; Wistarini, Ni Nyoman Imas Pradnyanita; Pratidina, Putu Ayu Onik
Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan Vol 11 No 2 (2025): Juni
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jhm.v11i2.29601

Abstract

Academic stress, stemming from elevated academic expectations, frequently incites maladaptive behaviors such as cyberslacking, defined as engaging in non-academic internet activities during study periods. Emotion regulation, as a skill for a person to manage emotions in an adaptive way, and the presence of social support factors are thought to moderate this link. This study seeks to examine the function of emotion regulation as a moderating factor in the correlation between academic stress and cyberslacking among university students. This research utilizes a quantitative methodology with a correlational framework, encompassing 134 undergraduate students in Denpasar. Data were gathered via online questionnaires and processed with Moderated Regression Analysis (MRA) using SPSS version 25. The findings demonstrate that academic stress exerts a positive and significant influence on cyberslacking (β = 1.300; p < 0.05). Emotion regulation moderates the association between academic stress and cyberslacking (β = 0.019; p < 0.05), indicating that students with high emotion control are more likely to cope with stress without resorting to cyberslacking. The findings indicate that emotion control may act as a protective factor in mitigating the adverse effects of academic stress on cyberslacking.
Implementasi Kebijakan Tingkat Kandungan dalam Negeri (TKDN) pada Proyek Konstruksi Jalan di Kota Denpasar Dewa Ayu Trisna Adhiswari Wedagama; Ida Bagus Gde Agung Yoga Pramana; I Made Satya Graha
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/jtmit.v4i2.663

Abstract

Penelitian ini menganalisis implementasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam proyek pembangunan dan perbaikan jalan di Jalan Gunung Mas dan Jalan Gunung Patas, Denpasar Barat, Bali, yang didanai melalui APBD 2023. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif melalui studi kasus dengan data proyek TKDN hasil wawancara sebagai data primer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek ini mencapai nilai TKDN sebesar 63,71%, melampaui batas minimum 25% yang ditetapkan pemerintah, sehingga tidak memerlukan evaluasi tambahan atau sanksi finansial. Implementasi TKDN dalam sektor konstruksi jalan terbukti memberikan manfaat bagi industri lokal, mengurangi ketergantungan terhadap impor, serta mendorong penciptaan lapangan kerja dan investasi dalam negeri. Namun, masih terdapat tantangan dalam akurasi perhitungan dan ketersediaan data TKDN. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan sistem pemantauan, transparansi data, serta kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri guna mengoptimalkan penerapan TKDN dalam proyek konstruksi di Indonesia. Adapun, penelitian ini memiliki implikasi terkait krusialnya pengadaan sistem informasi TKDN yang terbuka dan penguatan industri lokal. Eksplorasi efektivitas TKDN dalam sektor konstruksi lainnya beserta pengembangan metode evaluasi TKDN disarankan sebagai riset lanjutan.