Sektor hortikultura memiliki peran penting dalam perekonomian daerah, terutama sebagai sumber pendapatan dan penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat pedesaan. Salah satu komoditas unggulan yang potensial dikembangkan adalah nanas, yang memiliki nilai ekonomi tinggi namun masih menghadapi kendala dalam sistem pemasaran di tingkat petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pilihan outlet pasar yang digunakan oleh petani nanas serta mengidentifikasi faktor-faktor sosial ekonomi, produksi, dan aksesibilitas yang memengaruhi keputusan pemilihan outlet tersebut di Kecamatan Baamang dan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode survei terhadap 67 petani nanas yang dipilih secara purposive, kemudian dianalisis menggunakan regresi logistik multinomial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, harga jual, dan keanggotaan kelompok tani berpengaruh signifikan terhadap pemilihan outlet pasar oleh petani nanas. Petani dengan pendidikan lebih tinggi, harga jual yang lebih baik, serta keterlibatan dalam kelompok tani cenderung memilih outlet seperti pengecer atau konsumen langsung yang memberikan nilai tambah lebih tinggi dibandingkan pengepul. Temuan ini menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas petani melalui penguatan kelembagaan dan penyediaan informasi harga yang transparan untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan pendapatan petani secara berkelanjutan.
Copyrights © 2025